Berprestasi Dua siswa inklusi SMPN 2 Rogojampi dalam Festival Kita Bisa.

Banyuwangi-menaramadinah.com, Masa Depan yang Lebih Baik untuk Setiap Anak, setiap anak mempunyai hak setiap waktunya untuk lebih baik dan wajib diberi hak yang sama untuk berprestasi. Meski memiliki keterbatasan, namun anak istimewa ini memiliki prestasi yang menginspirasi.Tak terkecuali anak Inklusi atau anak berkebutuhan khusus (ABK). Jurnalis Menaramadinah.com melaporkan.

SMPN 2 Rogojampi sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi turut serta dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional bertemakan Mengembangkan Kemampuan dan Kolaborasi Tanpa Batas, digelar berbagai macam lomba ABK Berkarya.

Dua siswa ABK SMPN 2 Rogojampi dikirim dan menyabet juara. Mereka yakni, Serly Apriliyani berhasil menyabet juara 1 tari jejer jaran dawuk dan Naela Ayu Putri sebagai juara 3 lari 80 m putri.

“Dua anak ini adalah istimewa. Anugerah dari Allah yang Luar Biasa. Mereka memiliki kelebihan yang patut diapresiasi,” kata Marhenyantoro , Kepala SMPN 2 Rogojampi, Sabtu (3/12/2022).

Marhen sapaan akrabnya pun bersyukur dan berterima kasih kepada guru pendamping Wiwik Sunarsih selaku guru mentor bidang Inklusi. Khususnya semua guru pengajar yang berhasil mengembangkan segala potensi anak anak.

Khususnya anak berkebutuhan khusus. Sungguh kabar yang menggembirakan bagi kita semua. Terima kasih Sherly , terima kasih Naela Dari kalian, kami belajar tentang kemaha baikan Allah SWT,” tandasnya.

Bertepatan dengan Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2022, Pemkab Banyuwangi meluncurkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Terintegrasi.

Program ini diluncurkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersamaan Festival Kita Bisa, di Panti Asuhan Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indera Indonesia (YKPTI), Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sabtu (3/12/22).

“Semoga dengan adanya ULD bisa semakin terintegrasi dengan Badan Latihan Ketrampilan (BLK) dan Dinas Ketenagakerjaan, sehingga penyamarataan hak bagi teman difabel dapat terfasilitasi sehingga bisa bekerja di perusahaan-perusahaan swasta atau pemerintah,” kata Ipuk.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Suratno mengatakan ULD Terintergrasi menjadi penghubung menyatukan layanan yang selama ini.

“Kita buat mekanisme pelayanan dengan membuat satu data eksisting. Selain itu akan dibuatkan klaster tuna daksa, tuna netra, dan lainnya. termasuk kelompok usia sehingga bisa memberikan pelatihan dan pendampingan pada teman difabel baik di bidang ketenagakerjaan, pemasyarakatan, kesehatan, advokasi hukum, pelayanan publik, dan pendidikan,” ujar Suratno. (Jurnalis Rishje)