Ketika Pelayanan RSUD. Dr. Soewandhie Lamban dan Berkas Amburadul, Walikota Surabaya Marah Besar

Di hadapan jajaran RSUD dr Soewandhie, dengan tatapan mata melotot dan nada suara  tinggi. Karena pasien yang dilayani tidak sesuai dengan urutan.

Kemarahan besar itu muncul pada  sekitar 12.30 WIB Eri menyapa beberapa pasien di lobi RSUD dr Soewandhie. Kemudian ada pasien yang wadul ke Eri karena ia sudah tiba sejak pukul 07.30 WIB, namun hingga siang belum juga dilayani.

Kemudian, Eri mengajak pasien ke lantai dua dan mencari karyawan RSUD dr Soewandhi. Kemudian, mereka masuk ke sebuah ruangan dengan banyak berkas-berkas dan pegawai.

Ia pun meminta para pegawai untuk berpikir terhadap pasien dan masyarakat. Di mana pasien yang ada di bawah sedang antre karena sakit.

“Ada yang nomor dukur (tinggi) masuk dulu karena ininya (datanya cepat ditemukan) cepat. Itu ada nomor 28 belum masuk, tapi nomor 70 wes (sudah) masuk. Dasarnya apa? Yokopo iki? (bagaimana ini),” sambungnya masih dengan nada tinggi.

Kemudian Eri melihat berkas-berkas yang ada di ruangan tersebut. Emosinya pun makin meluap ketika melihat berkas yang amburadul.

Lalu, ia mendengar ada salah satu pegawai yang tiba-tiba menyeletuk. Eri pun langsung memanggil pegawai perempuan berbaju dinas berwarna cokelat itu.

Eri pun menghampiri pegawai perempuan itu. Namun pegawai tersebut mengatakan jika ia tak mengatakan hal seperti yang dimaksud Eri.

Pegawai perempuan itu pun langsung ditarik tangannya dan diajak  ke antrean pasien bawah. Untuk melihat para pasien yang sedang antre menunggu lama.

“Lihat msyarakat susah, itu gara-gara polahmu. Kamu lihat itu,”ujar Walikota Surabaya sambil menunjuk. husnu mufid