Meriah, Diskusi Warumas di Unigoro

 

BOJONEGORO.- Acara diskusi dan bincang buku Antologi puisi “Kucinta Negeri Kutulis puisi“ karya komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas) dengan para mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro} berlangsung meriah, Senin 21/11.

Sampai akhir acara, banyak pertanyaan terlontar dari para mahasiswa yang memadati ruang Hall Suyitno kampus Unigoro. Dari 15 orang anggota Warumas, para penyair yang hadir dan membaca puisi karyanya adalah : Krismaryono, Aming Aminuddin, Arieyoko dan Sasetya Wilutama. Ikut hadir sampai acara usai, Ketua Yayasan Soeyitno Bojonegoro, DR Arief Djanuarso, S.Sos, M.Si, dan Rektor Unigoro DR Tri Astuti Handayani, SH,MH, M.Hum serta jajaran pimpinan Unigoro.

Dalam sambutannya, Tri Astuti Handayani sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan berharap bisa berlanjut secara berkesinambungan. Di perpustakaan Unigoro juga tersimpan karya-karya puisi mahasiswa. Hal ini akan dikembangkan untuk lebih memacu kreativitas dan rasa percaya diri mahasiswa.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Yayasan Soeyitno Bojonegoro, Arief Djunuarso. Para mahasiswa bisa belajar dan mampu membuat karya dengan susunan kata yang bagus, yang mudah dipahami“ ujar Arief. Suasana menjadi lebih meriah karena Ketua Yayasan, Rektor dan para dosen juga ikut atraksi membaca puisi bersama para mahasiswa dan penyair Warumas.

Ketua Warumas, Krismaryono, mengungkapkan bahwa salah satu tujuan komunitas wartawan ini adalah menggiatkan literasi, khususnya karya puisi, agar masyarakat gemar membaca dan menulis. Maka secara periodik, kelompoknya menerbitkan buku Antologi Puisi karya para anggota Warumas dan membuka dialog serta bedah buku. Buku “Kucinta Negeri Kutulis Puisi“ merupakan buku kedua, dan dalam waktu dekat akan menerbitkan buku ketiga.

Dalam kesempatan kunjungan ke Bojonegoro, Krismaryono cs juga melakukan kunjungan ke Koperasi Kareb Bojonegoro sekaligus menyerahkan buku Antologi Puisi dan ditemui langsung oleh Dirut, Sriyadi Purnomo, SE, MM.

Koperasi Karyawan Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) berdiri tahun 1976 dan merupakan koperasi yang kenyang penghargaan, baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, antara lain memperoleh anugerah sebagai Koperasi Besar Indonesia, Indonesian Best of The Best 2012. Bergerak di beragam unit usaha, andalan usaha koperasi adalah proses pengeringan dan pengolahan tembakau, dan sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan rokok besar, diantaranya Sampoerna, Marcopolo, Sunni dan Sukun. Bahkan tiap tahun ekspor hingga 200 kontainer tembakau rajangan ke beberapa negara diantaranya ke Polandia, Mesir, Amerika, serta ke beberapa negara di Eropa, Afrika dan Asia. Dmr