Bank Sampah Sebagai Salah Satu Solusi Penanganan Sampah

Oleh : Wahyu Samio Widodo.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 lewat, tapi nasabah Bank Sampah “Kp. Pedurenan” kelurahan Jatiluhur kecamatan Jatiasih kota Bekasi, di hari Minggu, 20 November 2022, masih tampak beberapa orang mengantri untuk penimbangan barangĀ² yang dibawanya.

 

Hari Minggu ini, adalah penimbangan pertama periode tahun buku 2022-2023, setelah dilaksanakan acara Tutup Buku dan Apresiasi Nasabah periode tahun 2021-2022, pada hari Minggu, 13 November 2022.
Penimbangan pertama periode tahun 2022-2023 ini terjadi perubahan jenis sampah yang cukup signifikan, dimana periode tahun-tahun sebelumnya hanya 9 jenis sampah yang diterima oleh Bank Sampah, tapi mulai hari Minggu ini Bank Sampah menerima 19 jenis sampah.
Hal itulah yang membuat nasabah Bank Sampah masih mengantri penimbangan melewati batas waktu penyetoran sampah, karena begitu banyak jenis sampah yang harus dipilah sebelum disetorkan ke Bank Sampah.

Menurut Edi Supangat, Direktur Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) kota Bekasi, sampah kota Bekasi mencapai 1700 ton/hari, yang diangkut oleh 240 truk ukuran besar dan sedang, ke TPA Sumur Batu kota Bekasi.
Dari 1700 ton sampah tersebut, hanya +/- 50% yang dapat dibuang ke TPA Sumur Batu, sisanya tersebar di pasar, sungai, got, danau, atau pembuangan liar.

Keberadaan 170 Bank Sampah yang masih aktif di kota Bekasi (sebelumnya, tercatat ada 349 Bank Sampah, tapi setelah Pandemi, jumlahnya menurun drastis), sangat membantu masalah sampah yang ada.

Sekretaris Bank Sampah “Kp. Pedurenan”, Ujang S, dalam laporan Tutup Buku yang disampaikannya, periode tahun 2021-2022 ini mengalami peningkatan penjualan untuk sampah anorganik 35%, dan minyak jelantah 69% dibandingkan periode tahun sebelumnya, dengan jumlah nasabah mengalami peningkatan mencapai 13%.

Periode tahun 2021-2022 ini, Bank Sampah “Kp. Pedurenan” memberikan bagi hasil hampir mencapai Rp 61 juta kepada 382 nasabah.

Kesuksesan Bank Sampah “Kp. Pedurenan” yang telah berhasil mengumpulkan sampah anorganik sebanyak 27,8 ton, dan minyak jelantah sebanyak 1,6 ton, hal ini telah mengantarkannya menjadi juara kedua Bank Sampah di kota Bekasi.

Dari sini kita dapat melihat bahwa Bank Sampah sangat berperan dalam membantu mengurangi masalah sampah yang ada.
Mari kita galakkan Bank Sampah di lingkungan kita untuk membantu mengurangi masalah sampah.