Pagar Hidup Oleh Pagar Nusa di Tradisi Ancakan Bancakan Trah Sunan Kalijogo di Demak

 

Demak-menara madinah.com-Tradisi Ancakan adalah cara Keluarga Trah keturunan Kanjeng Sunan Kalijaga bersedekah sebelum Acara Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga. Berikut ini.

Dalam masyarakat Demak Kadilanggu tradisi ini penuh makna religius dan sangat sakral karena sikap penyembahan terhadap Sang Kuasa diawali dan diakhiri dgn doa yg dimohonkan kepada Allah Ta’ala sebagai wujud rasa syukur bersama dgn Selamatan Ancakan/Bancakan.

Tradisi Ancakan dilakukan secara turun temurun setiap malam 10 Dzulhijah dengan berbagi Sedekah 500 bungkus Ancakan yg dipercaya membawa berkah” Ungkap Bp Munir selesai memimpin do’a sebelum Ancakan dikeluarkan Dari Gedung Pangeran Wijil V Kadilangu ke tempat prosesi Acara oleh para Sentono kadilangu.

Prosesi selamatan Ancakan dimulai dengan Adegan “Palang Pintu Ancakan ” yg diteruskan dgn atraksi dari Pendekar Pagar Nusa Laskar Raden Sahid.
-Membengkokkan besi dgn leher
-Tubuh Dibakar tidak apa apa
-Tubuh Anti Bacok
Dan beberapa Aktraksi menakjubkan lainnya yg diperlihatkan oleh 20 putri
Dan 8 Putra serta Ratusan Angggota Pagar nusa sekabupaten Demak
Pimpinan Bp.Tolhah Makmun (46th)
Sekaligus Kades Kebon Agung Kec.Kebon Agung Demak Jawa Tengah mengatakan,” Pagar Nuga sebagai Benteng/Garda Depan untuk Selalu Siap menjaga dan melindungi Adat tradisi yg telah diwariskan para Wali Songo,” terlihat lautan manusia semakin merapat untuk memperebutkan Ancakan berbentuk persegi empat yg diamankan oleh personil TNI dan Polri dan dibentengi pagar personil Pagar Nusa secara kuat agar bisa berjalan tertib dan kondusif.

Sebelum Ancakan diperebutkan Bp.Kyai Mustain memimpin do’a dan takbiran dihalaman Gedung Pangeran Wijil V kadilanggu Demak Jawa Tengah bersama Juru Kunci Makam Kanjeng Sunan Kalijaga (R.Prayitno 83 th) dan sejumlah keturanan Kanjeng
Sunan Kalijaga yg juga dihadiri pejabat Teras Pemkab.Demak.

Tuk..tukk..tukk Kentongan dipukul berkali kali oleh Bp. H.R.Muh Cahyo Imam Santoso.SH.M.HUM ( Sesepuh Kadilangu) sebagai Tanda Ancakan siap di perebutkan untuk Masyarakat umum.

Sungguh luar biasa Ancakan sejumlah 500 buah langsung ludes hanya dalam waktu 5 Menit
Antusias warga diselamatan Ancakan karena mereka percaya bahwa nasi ancakan mempunyai banyak khasiat dan manfaat untuk menjadikan nasi ancakan benda bertuah dan sarana (wasilah) kepentingan sesuai kebutuhan.

“Nasi ancakan ini bisa untuk pertanian, pertambakan,peternakan dan pengobatan, nanti ditaruh di pojok-pojok sawah. Alhamdulillah, ular ,tikus hanya lewat dan sawah mertua saya juga tidak diserang hama. Nasi ancakan ini hanya media perantara ,Ibarat Amunisi saya mencari yg berkaliber untuk membidik (Tepat sasaran) Yang penting, kita yakin karena semua itu kehendak Allah SWT, ” kata Andi Sulistya (30) asal Duduk sampeyan, Kabupaten Greaik, Jatim yg jauh jauh datang ke Acara ini.

Mereka yang berhasil mendapatkan nasi ancakan sebagian berbagi kepada sesama warga lainnya.

Berkah Nasi Ancakan / Bancakan penulis meyakini sebagai media sbagai Penolak Bala Sengkala & untuk pengobatan Medis Dan Non Medis sbb ;

1.Nasi Ancakan
Digunakan Campuran pakan hewan ditambak ,peternakan (Ayam,Kambing,Sapi) agar terhindar dari Penyakit dan Hama (Tikus,Wereng dll)untuk melipat gandakan hasil Panen.

2.Urap Urapan
Digunakan Campuran ramuan Jamu yg sebelumnya dikeringkan terlebih dahulu bersama Temulawak Jahe ,Kunyit untuk menjaga stamina tubuh dan pengobatan(obat Dalam)

3.Anyaman Bambu
Digunakan untuk Pagar Ghaib rumah /pekarangan/pertanian/pertambakan agar terhindar dari hama atau menetralisir/pembersih energi negatif
dgn menanam di Empat sudut.
Minimal bisa dibuat Tusuk Sate, hehehe

4.Daun Jati
Digunakan untuk pengobatan luar dalam dan dalam.
1.Membantu Mengurangi Asma
2.Mengobati Cacingan
3.Kaya Antioksidan yg bisa membunuh sel kanker dan penuaan dini
4.Anti Jamur
5.kaya LAKSATIF Atau pencahar Alami atau mengatasali sembelit/susah buang air besar.
6.Melawan Parasit dalam tubuh dan mengandung Piperazine Citrate untuk melawan cacing.
7.Perawatan kulit buat lulur dgn cara digerus atau diperas yg airnya bisa menghilangkan Jerawat Bandel.

Makna tersirat / Filosofi Ancakan sbb:
1.Nasi hasil dari padi :
Filosofi ilmu padi mengandung makna semakin tinggi kedudukan seseorang dan pendidikannya maka seseorang semakin menunduk sikapnya untuk tidak sombong ,tidak angkuh,bijaksana agar hidup saling mencintai dgn sesamanya dan tidak saling menjatuhkan hanya untuk kepentingan sesaat.

2.Urap Urapan
Ho-No-Co-Ro
( Urip Urup)
Filosofi urap berarti urip yg artinya hidup,orang hidup bukan sekedar mengacu pada raga namun Batin( Cipta,rasa dan karsa)agar urip iku urup/menyala yg mempunyai pengertian bahwa hidup yg kita jalani haruslah membawa manfaat dan berkah bagi orang lain dan Alam sekitar kita dgn meningkatkan iman & Taqwa kepada Allah Subhanallahu Ta’ala dengan perilaku urip Sabar, sareh itu tenang dan sumeh itu artinya tersenyum dan semeleh itu artinya Pasrah

3.Bambu
Diantara filosofis adalah

“Pring Kuning ,urip iku kudu eling wajib podo eling marang Sing Peparing..”(Hidup harus selalu ingat Sang Maha Pengasih)

4.Daun Jati
Filosofis dari kata jati adalah sejati / Diri sendiri

Man ‘Arafa Nafsahu Faqad’arafa Rabbahu
Artinya :
Siapa yg mengenal dirinya ,Maka dia akan mengenal TuhanNya.

Alhamdulillah ..prosesi selamatan Ancakan berjalan cukup meriah dari tahun ke tahun dan menjadikan keberkahan kita semua untuk dapat mengambil hikmah yg tersirat didalamNya,” Harapan
R.Edi Mursalin selaku ketua panitia Penjamasan Pusaka Peninggalan Kanjeng Sunan Kalijaga 2019 / 1440 H.

Gilang Adiwdya
Koresponden Gresik MM.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *