Peresmian Pelantikan Pengurus APN Ditandai Tandatangan Prasasti dan Penyerahan Panji Pataka

 

Setelah seluruh peserta tiba di Candi Penampihan, maka dimulailah acara Peresmian Pelantikan dengan khitmad. Diawali dengan sambutan sambutan sambutan. Untuk sambutan  yang pertama adalah  I Ketut Sumiata.

Dalam sambutannya nengatakan, terimakasih kpd Para Leluhur, yg telah merestui Pertemuan Agung di Candi Penampihan (baca: Prasasti Pelantikan). Dihadan para Beliau, direstui Alam Semesta, dan Semoga Tuhan Yang Maha Esa, meridhoi, di hari Yg Paling Bersejarah ini, saya(Ketut Sumiata) yg telah diutus Gusti, sejak 1991 di puncakbGunung Wilis dulu, sekarang berdiri disini, disaksikan Para Beliau, saya lantik PUTRA/PUTRI Terbaik Tulungagung, menjadi DPK Amukti Palapa Nusantara, bekarya di wilayah Tulung Agung….” Ketut Sumiata membuka Prosesi Pelantikan, dgn di tandai Ttd Prasasti, SK Pengurus dan penyerahan Pataka APN.

Dalam sabutan Drs. Haryadi dari Dinas BPCB Jatim mengatakan, Puji Syukur alhamdulillah, saya berdiri disini ikut sevagai saksi sejarah, atas nama PRIBADI dan Dinas Purbakala dan BPCB JATIM, says minta maaf, jika sebelumnya saya curiga kpd Kalian semua Pengurus DPP APN. Sebab sebelumnya sdh banyak yg datang di kami, mengatasnamakan insan Budaya, menjanjijakan sejumlah janji Pembangunan Situs palsu,tapi ternyata ujung ujungnya membawa kepentingan sekte agama baru.

Dan minta didukung…tapi, saya haribininlega. Pikiran sy td salah, saya sdh siap datang tepat waktu ( jam Pelantikan jam satu siang) dan baru sore ini dimulaibdan …..luar biasa! Puji Gusti, Ketum DPP td telah banyak mengingatkan kita tentang oentingnya ingat kembali kpd Jati Diri. Akar budaya Nusantara. Yakni JAWA. HAYOH KEMBALI JAWA.!….klo orang Bali hrs berbudaya Bali, orang Blitar, hrs berbudaya Blitar, orang Betawi, Sunda. Aceh dst…kembali ke budaya luhur lokal jenius. Jangan pernah bermimpi Khilafah….NKRI HARGA MATI NUSANTARA JAYA…itu td hebat itu motto APN…. dan sekarang marib orang Tulungagung (Pitulungan Hyang Agung, kata Ki Jontor), kembali bangga, menjadi salah satu tempat mulya, sejarah kebudayaan Manusia di Dunia.

“Wajakensis, telah jadi Saksi Hidup Musium Hidup, yg jadi Bukti Bahwa peradaban kuno telah hidup di wilayah kita,vdan sebentar kg Tulungagung terpilih jadi tempat berdirinya Musium Sejarah Oeradavan Dunia…yg telah disetujui Pemerintah Pusat dan didukung Warga Se Dunia ( semua yg hadir tepuk tangan),”ujar   Hariadi  dari Musium Wajak Tulung Agung menutup kata sambutannya.


Acara selanhutnya di tutup bacaan mantra mantra Suci yg memanggil Ruh Suci bersama sama Manunggal Kajat Manunggal Jati, dari 4 Kiblat menuju Pancer 1 yoiku Ingsun Manungswa, Unusaning Sukhsma Jati, Menuju Manunggaling Rohso…Sun Tumungkul Mulad Pucuk Grono Ulun. Gumolong Menep Kang Pikir, Noto ativkanf satuhu, notog sejatineng Kori, manekung marang Hyang Manon ..mantra Suci (yg di lantunkan Ki Ageng Jontor), menggiring semua makhluk tunduk, dihadapan Portal Suci Candi Oenampihan, untuk Santun, khusyuk,

Semua tunduk untuk Sebuah Restu Gusti ingkang Maha Kuasa, Kerso Paring Sih Nugrogo, Supaya segala daya upaya Pembanfkitan Persatuan Bangsa, diatas SARA, DEMI NKRI HARGA MATI, NUSANTARAKU…JAYA !! Gusti Allah Kerso Paring Ridho.

Sulit sigambarkan, tapi intinya, semua sdh diatur perrtemuan Para Ruh Suci LELUHUR yg membawa Pranatan Suci, PANETEP PANOTO GOMO LAN PANOTO NAGORI, tsb sdh diatur oleh Jagad Giri Noto. Dan Beliau sendiri yg memilih badan wadag siapa manungswa di bumi yg pantas/ dikehendaki Ilmu Suci Indah dsn Adiluhung tsb.

Semua yg di panggil datang bersama yg memanggil. Para Ksatria Nusantara, bersama Para Brahnana manunggal kajat menuju yg Sejati, tanpa melihat Ras, Suku, Golongan, Agama: Bersatu Menjaga NKRI GARGA MATI, BANGKITLAH NUSANTARAKU…HAYA KEMBALI KELUHURAN BANGSAKU menjadi SUAR DUNIA. Bersinar Terang menembus Langit

Memantul kembali ke bumi, menjadi berkah semua makhluk.

Candi: Sesandine Urip Kang Hanguripi, Laut dan Pantai: Ilmu yg tak bertepi tp mampu di disebrangi dibawa di bumi, . Gamelan/musik: keadaan bahagia yg seimbang membawa damai dhohir batin. Begitulah hakekat Pengajaran ilmu.

Itulah … akhir sang pejalan, menaiki jalan menanjak, berlliku, hiingga menemukan Candi/Sesandi ne Urip Kang Hanguripi. Sehngga damai bahagia dlm keindahan dapat di capainta. Damai penuh Haru syahdu, dlm persaudaraan makhluk langit dan bumi dalam bingkai Ridho Illahi.

Hadir Ki Jontor Siswanto(Dewan Penasehat MATRA Eks Karesudeban Kediri, beserta Ibu Elly Purwati Widiasih (Mboknya Sanggar Inah Budaya Sawentar di kawasan Candi Lwang Wentar Kanigoro Blitar), Ki Heru Suwito (wakil Kasepuhan Tulungagung). Hadir juga rombongan PASEBAN JATI, Jatinom Kanigoro Blitar, tp sayang meninggalkan tempat, tepat sebelum agenda Pekantikan resmi di mulai.

Ki Ageng Jontor, Jurnalis  Citizen MenaraMadinah, com