Workshop P5 & Asesmen Pembelajaran SMANKAR, Wujud Kesiapan dengan IKM (1)

Lamongan, Menaramadinah.com.- Terhitung sudah berjalan 3 bulan Kurikulum Merdeka Belajar ditetapkan sebagai pengganti kurikulum sebelumnya. Karena itulah lembaga pendidikan (satuan pendidikan) mempersiapkan diri secara maksimal untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kurikulum baru ini dengan baik.

 

Seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Karangbinangun, Kab. Lamongan yang menggelar Wokshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan topik Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5) & Asesmen Pembelajaran, di Hotel Royal Trawas 21 – 22 Oktober 2022.

Workshop yang diikuti semua guru dan staf karyawan SMAN 1 Karangbinangun ini menghadirkan dua narasumber yakni Drs. H. Salamun, M.Pd dan Rasmi’an, S.Pd, M.Pd yang merupakan instruktur di Cabdin Propinsi Jawa Timur wilayah Kab. Lamongan.

Info terkini dari Waka Kurikulum, Gatot Sumaryono, S.Pd, M.Pd dan sebagai pemantapan, akan dilanjutkan Workshop susulan selama 2 hari lagi yakni di Auditorium SMA Negeri 1 Karangbinangun, tanggal 28-29 Oktober 2022.

“Ya biar rekan guru makin siap dan mantap melaju (menerapkan, red) kurikulum merdeka ini ,” katanya pada jurnalis MM.

Di sesi acara pembukaan, Kacabdin Propinsi Jatim wilayah Kab. Lamongan, Hidayat Rachman, S.Pd, MM. sangat mengapresiasi Workshop Smankar ini sebagai bentuk kesiapan dan keseriusan lembaga untuk menerapkan IKM.

“Saya justru tertarik pada kemajuan infrastruktur yang luar biasa di Smankar. Ibaratnya wajah Smankar sudah glowing, tinggal menata SDM, dan kegiatan Workshop ini adalah bagian dari itu. Maka untuk IKM saya yakin para guru Smankar ini akan siap mendapat pemahaman dari narasumber yang hebat ini,” tuturnya.

Adapun Kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd mengatakan pentingnya pendalaman menyeluruh yang terkait dengan penerapan
Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan yang diampunya itu sebagai kesiapan para guru, staf karyawan dan siswanya nanti.

“Perubahan kurikulum (implementasi kurikulum merdeka, red), maka semua civitas akademika di SMA Negeri 1 Karangbinangun mempersiapkan diri mulai dari memahami kurikulum dan menelaah kurikulum, agar nantinya betul-betul siap mengimplementasikan kurikulum tersebut,” tuturnya.

Sedangkan narasumber Workshop, Rasmian, S.Pd, M.Pd, menguraikan bahwa Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila.

“Pertama yang kita bangun adalah frame kita, untuk memahami kurikulum merdeka dengan positif dan nilai lebihnya daripada K-13.

Dan, khususnya untuk P5 ini penekanannya, adalah pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.

Simpulnya, projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya,” urainya.

Mengacu pada prinsip-prinsip utama dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila yaitu bersifat holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif .

“P5 bermanfaat bagi siswa, diantaranya untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan pemecahan masalah dalam berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di lingkungan sekitarnya (sekolah),” lanjutnya.

Materi P5 ini sebenarnya akan disampaikan oleh Drs. H. Salamun, M.Pd yang berhalangan hadir sehingga tetap diampu oleh Rasmi’an, S.Pd, M.Pd. Hal yang membuat para peserta begitu antusias. Terlihat dari saat praktik langsung menentukan Tema dan dilanjutkan presentasi dari beberapa Tim yang berjumlah 3 orang.

Dua Tim yang memaparkan tema yakni Tim Ibu Nurwati dkk, dan H. Akhiat dkk, bisa memilih tema yang relevan, dan dinilai oleh narasumber sebagai point’ untuk diterapkan nantinya di lingkungan SMA Negeri 1 Karangbinangun.
(Bersambung).
*DANAR SP*