Mushollah di Zaman Sunan Ampel di Akhir Kerajaan Majapahit

 

Catatan Drs. Husnu Mufid, M.PdI Ketua Takmir Mushollah Al Ikhlas Gang Lebar Jemurwonosari Wonocolo Surabaya.

 

Keberadaan Mushollah diawali sejak mendaratnya rombongan orang orang Syiah keturunan Rasulullah di Aceh pada abad ke 8 M. Darisinilah agama Islam mulai dikenal orang Aceh.

Dalam perkembangannya Aceh mendapat julukan Serambi Makkah. Karena tata kota kerajaan dan penghuninya sama dengan orang orang yang ada di Makkah.

Meskipun Sultan Perlak Aceh dan Sultan Samudra Pasai telah membangun masjid yang cukup besar dan indah. Namun mushollah tetap berkibar dengan  mengadakan berbagai macam kegiatan.

Demikian pula saat ada penyerangan kerajaan Majapahit di Kesultanan Samudra Pasai abad ke 13 M, mushollah tetap hidup dengan aktivitas rutinnya sholat 5 waktu. Karena Gajah Mada tidak menghancurkan Mushollah yang ada.

Sedangkan di Jawa namanya Langgar. Mirip dengan nama Sanggar tempat peribadatan orang Hindu Budha. Hal itu dilakukan Sunan Ampel agar tidak bersinggungan agama resmi Majapahit.

Sunan Ampel atau Raden Ali Rahmatullah membangun Langgar abad 14 M di daerah Hutab Wonokitri. Sekaranb bernana Kembang Kuning Surabaya.

Di Langgar Kembang Kuning ini syiar Islam yang pertama kali dilakukan Sunan Ampel sebelum ajaran Islam menyebar ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Keberadaan Langgar di Kembang Kuning di zaman Mojopahit terus berkibar. Kegiatan unggulannya adalah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Saat ada wabah pageblug, banjir dan gunung meletus. Banyak Resi, Pedande dan rakyat Majapahit mengungsi ke Bali. Sehingga banyak Candi Candi sebagai tempat peribadatan ditinggalkan umatnya.

Tapi Langgar Kembang Kuning tetap mengadakan kegiatan sholat 5 waktu dan perayaan keagamaan. Orang Islam saat itu Tidak ada yang terkena wabah pageblug.

Alasannya menurut mereka bahwa. Ketika ada wabah pageblug hendaknya mendekat kepada Allah SWT dan melakukan ibadah di Langgar serta tidak meninggalkan.

Hal inilah yang menjadikan umat Islam semakin banyak jumlahnya dan tetap sehat. Mereka dalam perkembangannya tidak hanya mendiami Surabaya. Tapi  mendiami wilayah kekuasaan Majapahit di Jawa Timur yang ditinggal penghuninya.  Sehingga Islam menjadi agama rakyat.

Seandainya orang orang Majapahit dan para Resi tidak lari ke Pulau Bali. Kemungkinan besar Jawa Timur mayoritas masih beragama Hindu Budha hingga sekarang.

Dengan demikian Peran Langgar di zaman Sunan Ampel begitu besar dalam Syiar Islam. Sehingga menjadi agama mayoritas dibekas kerajaan Majapahit. Tanpa menggunakan cara cara kekerasan.