Bupati Mengapresiasi Kangen Tulungagungan

 

Tulungagung-menaramadinah.com-Puncak pagelaran seni dan budaya “Kangen Tulungagungan” pada Minggu pagi (14/8) kemarin di Lotus Garden berlangsung sangat meriah.

Ki Bambang Kardjono foto bersama dengan para pendukung acara

Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo yang rencananya hadir, tetapi sayang berhalangan karena ada acara di Grahadi Surabaya.

Tim peraga busana SMUKED Tulungagung bersama Pak Purwantoro.

Demikian halnya Wabup Gatot Sunu Wibowo ada kegiatan lain. Maka Bupati menugaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Bambang Ernowo mengikuti acara demi acara “Kangen Tulungagungan” hingga usai. Wawan Susetya dari jurnalis Menara Madinah melaporkan dari Tulungagung.
Kedatangan Kadis Budpar Bambang Ernowo kemarin pagi di Lotus Garden langsung disambut oleh Laksamana Muda (purn) Harry Yuwono selaku tuan rumah dan Wawan Susetya sebagai ketua panitia Kangen Tulungagungan. Ketiganya berjalan perlahan-lahan mengikuti dua orang cucuk lampah (siswi SMPN I Campurdarat), sedang di belakangnya barisan tim reog dari SMPN I Kedungwaru. Dua orang siswi selaku cucuk lampah mengantarkan Bapak Bambang Ernowo sampai ke tempat duduk yang sudah disediakan.

Setelah itu salah seorang cucuk lampah mengalungkan syal khas ‘Kangen Tulungagungan’ kepada Kadis Budpar Bambang Ernowo.

Pengalungan syal juga diberikan kepada Ki Bambang Karjono selaku penasihat Paguyuban Kangen Tulungagungan dan kepada Sekjen BARANUSA R. Ali Shodik dan Panglima BARANUSA Tulungagung Ir. Sukriston.

Spontan usai pengalungan syal itu, para panitia semuanya mengenakan syal karya Setiohadi owner Batik Gayatri.

Penampilan selanjutnya Tari Beksan Kusumantaya karya seniman Andi Prasetyo (alumni ISI Yogyakarta) yang diperagakan dua orang siswi SMPN I Campurdarat yang sebelumnya menjadi cucuk lampah. Tarian tersebut sebagai simbol penghormatan selamat datang kepada tamu pejabat.

Wawan Susetya selaku ketua panitia mengatakan dalam sambutannya bahwa Kangen Tulungagungan digagas oleh Laksamana Muda (purn) Harry Yuwono dan Ki Bambang Kardjono (mantan Kadis Pendidikan) melalui diskusi dan kajian bersama ForSabda (Forum Sarasehan Seni dan Budaya) serta para seniman-budayawan pemilik sanggar seni.

Dalam hal ini Paguyuban Kangen Tulungagungan mengajak kepada semua warga untuk memiliki rasa hangrungkebi dan rasa handarbeni terhadap seni budaya yang adiluhung sehingga tidak punah tergerus arus zaman.

“Semoga kegiatan dengan tema Kangen Tulungagungan itu dapat menjadi embrio dan cikal-bakal semakin bangkitnya menggugah kesadaran mencintai seni budaya serta diharapkan dapat memiliki dampak positif semakin majunya wisata dan kuliner Tulungagung sehingga makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wawan berharap.

Sementara itu sambutan Bupati Tulungagung yang dibacakan Kadis Budpar Bambang Ernowo mengatakan bahwa pemerintah Tulungagung sangat antusias mendukung dan mengapresiasi pagelaran seni budaya dengan tema ‘Kangen Tulungagungan’ sejak Jumat (12/8) sampai Minggu (14/8). Rangkaian kegiatan Kangen Tulungagungan yaitu pameran batik dan lukisan serta pagelaran seni-budaya yang mengingatkan memori masa lalu Tulungagung dengan berbagai potensinya.
Bupati Tulungagung melalui Kadis Budpar Bambang Ernowo juga menandaskan bahwa pagelaran seni budaya Kangen Tulungagungan tersebut selaras dengan UU Kebudayaan no 5 tahun 2017 yang diharapkan dapat meningkatkan kemajuan bangsa dan negara.

Usai sambutan, penampilan berikutnya langen busana yang memeragakan batik Gayatri karya Setiohadi. Mereka para peragawati dan peragawan dari SMU I Kedungwaru binaan Bapak Purwantoro. Mereka berlenggak-lenggok dengan lemah-gemulai memeragakan kain batik dengan iringan gamelan Ngesthi Laras binaan Ki Handaka.

Puisi kemerdekaan yang dibawakan dengan apik oleh Elis Yusniyawati dengan iringan suara gamelan pun tak luput dari perhatian para penonton.

Perform berikutnya tari dolanan yang melibatkan sekitar 20-an anak-anak perempuan SD dari Sanggar Gayeng binaan Mbak Enik. Dengan ekspresi bebas, anak-anak SD itu membawakan lagu-lagu dolanan seperti Cublak-Cublak Suweng, Sepuran, Jamuran dan Jaranan dengan diiringi gamelan dari Ngesthi Laras Mereka pun menari dan nembang dengan suara lantang di hadapan Kadis Budpar, panitia dan para undangan yang duduk di kursi halaman Lotus Garden.

Setelah itu para penari pun mengajak kepada Bapak Bambang Ernowo, Ki Bambang Kardjono serta Bapa Harry Yuwono melihat pameran lukisan (PSK atau Pekerja Seni Kampung dan pelukis lainnya, salah satunya Anang Prasetyo dari Kompan atau Komunitas Padhang Jingglang) dan batik (batik Gayatri dan SMAKN 2 Boyolangu).

Semua undangan dan audience pun juga turut bersama-sama melihat pameran lukisan dan batik. Dalam pameran itu juga ditampilkan karya seni 3 orang remaja, wayang kulit karya Riko Afifudin, lukisan kaca karya Bagus, dan gamelan (demung) karya remaja dari Jepun.

Momentum itu pun tak luput digunakan untuk ajang foto bersama Kadis Budpar Bambang Ernowo, Ki Bambang Kardjono dan Bapa Harry Yuwono serta para pendukung acara.

Semuanya terlihat gembira dan bahagia ikut terlibat dalam pagelaran seni budaya yang dilaksanakan Paguyuban Kangen Tulungagungan yang puncaknya kemarin, Minggu (14/8).

Sementara di hari pertama Jumat malam (12/8) perform Musik Keroncong dari OK Gita Abadi binaan Mas Fery dan hari kedua Sabtu malam (13/8) Musik Band yang dikelola Ilham dan Wawa.

Dalam perfom musik band yang dipandu MC Mbak Dewi sekaligus menyanyi yang menghangatkan suasana. Penampilan lainnya antara lain Mbak Hesty, Naning, Pak Edy, Bapa Harry Yuwono dan sebagainya.
Usai melihat pameran dan foto bersama, semuanya dipersilahkan menikmati hidangan menu tradisional khas Tulungagung, antara lain ada gethuk kicak cenil, rujak uyup, badheg laos, punten, jenang, dan sebagainya. Puncak acaranya flash mob atau menari bersama-sama dengan dipimpin Andi Prasetyo dengan iringan gamelan. (WW).