Pendidikan Yang Memerdekakan

Mochammad Rifai.
Sekolah dibangun tidak hanya untuk menampung anak-anak usia belajar dengan kurikulum yang sarat muatan. Lebih dari itu, sekolah didirikan dalam rangka untuk membangun peradaban manusia sesuai dengan fitrahnya yang diamanatkan oleh Tuhan Yang Mahaesa. Dan itu tidak boleh gagal. Gagalnya pendidikan bencana besar bagi kehidupan.

Sejarah telah memberikan pelajaran berharga bagi bangsa-bangsa di dunia. Sejarah telah menyadarkan kita bahwa alur kehidupan sangat ditentukan oleh paham (isme), keyakinan dan motiv dan pandangan keduniawian lainnya.

Belum lama bangsa-bangsa di Asia Afrika lepas dari cengkeraman bangsa Barat yang jahad lewat proyek imperialisme kolonialisme.
Keunggulan bangsa Barat pada abad-abad itu satu di antaranya mereka lebih terpelajar, mengenal teknologi praktis lebih awal.

Pencerahan ilmu dan teknologi serta agama bagi mereka merupakan satu kekuatan yang ditunjang juga oleh keunggulan penguasaan teknologi dalam transportasi dan peralatan perang.

Misi awalnya bangsa Barat ke penjuru benua Asia, Afrika dan Amerika bukanlah sebuah agenda penahlukan. Berbelok arah visi dan misi mereka saat melihat kualitas bangsa-bangsa di kawasan benua itu jauh tertinggal dibandingkan dengan kualitas rata-rata bangsa Barat.

Niat awal  semangat berdagang seraya menyebarkan agama  berubah menjadi penahlukan. Berfikir menjadi bangsa pemegang hiegomi perekonomian yang dilanjut dengan penguasan politik kenegaraan. Jadilah benua Asia, Afrika dan Amerika seolah sebuah kavlingan yang diperebutkan.

Hebatnya bangsa-bangsa Barat itu tentu produk pendidikan formal di negaranya. Pendidikan persekolahan yang menyadarkan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk penguasaan dunia yang pragmatis.

Liberalisme, kapitalisme menjadi paham yang mempengaruhi otak mayoritas mereka sehingga membenarkan cara-cara penguasaan tanpa memperhitungkan sisi moral.

Produk pendidikan telah membawa bencana besar terhadap bangsa (manusia) lain itu kesesatan yang nyata.

Sementara mereka membanggakan itu sebagai produk bangsa yang jaya, besar dan berperadaban tinggi. Pelajaran etika dan nalar mereka untuk dihayati sendiri, jauh dari membangun sikap empati.  Sejarah telah mencatatnya. Bencana itu tidak boleh lagi berulang dalam sejarah manusia masa kini.

PENDIDIKAN ITU Membangun peradaban
Membangun peradaban manusia lewat pendidikan dengan menekankan pada konsep pendidikan etika, logika, estetika dan praktika. Etika menjadi lebih tinggi posisi fungsionalnya daripada ilmu dan keahlian seseorang.

Memanusiakan manusia adalah etika tertinggi. Pendidikan etika yang dibangun lewat kurikulum aplikasinya pada praktik beretika sosial dengan produk-produk sosial yang nalar, indah, manfaat, bermakna dan mengagumkan.

Pendidikan yang ideal itu digagas untuk memproduksi kader yang sanggup membangun peradaban manusia yang memerdekakan.

Sejarah gelap produk pendidikan yang sesat jangan diulang lagi di dunia yang terang benderang ini !
Mochammad Rifai, Pengamatan Sosial Pendidikan. Tinggal di Genteng, Banyuwangi.