H. Muhamad Nur Purnamasidi: Penurunan Pagu Anggaran 2023 Kemenparekraf/Baparekraf RI Diminta Tetap Mempertahankan Program Stimulus Kepada Pelaku Ekraf

Jakarta, Menaramadinah.com-Ketidakpastian perekonomian global akan sangat berdampak kepada perekonomian nasional. Terjadinya gejolak ekonomi dimana harga kebutuhan pangan dan energi diprediksi meningkat secara tajam. “Dibutuhkan peta masalah yang dihadapi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam perencanaan program strategis dan anggaran,”ungkap H. Muhamad Nur Purnamasidi dalam Konsinyering Komis X DPR RI dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI di Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika Jakarta, Selasa (07/06).

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar Dapil Jatim IV Jember Lumajang ini berharap Kemenparekraf/Baparekraf RI tetap mempertahankan program-program yang langsung dan proaktif terutama dalam bentuk stimulus kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

Khusus untuk program pengembangan desa wisata, diperlukan proses seleksi dengan kriteria yang lebih ketat serta pertimbangan menyeluruh dari berbagai aspeknya. Baik terkait dengan potensi ekraf, kultur masyarakat, maupun SDM yang memiliki kompetensi sesuai indikator serta standar yang ketat.

Jangan sampai muncul semangat “aji mumpung” sekedar mengikuti trend, sehingga kontinuitas dan sustainable/keberlanjutannya tidak terjamin.

Lebih lanjut, terkait dengan penurunan pagu anggaran 2023 yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya maka agar optimalisasi serta capaian target tetap terjaga, niscaya dibutuhkan koordinasi lintas deputi, sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian atau lembaga negara serta stakeholder lainnya.

Sebagai catatan sebagaimana disampaikan mas menteri Sandiaga Uno, peringkat Indonesia naik 12 peringkat menjadi ranking 32 dari 117 negara dalam Travel and Tourism Competitiveness (TTCI tahun 2021). Sedang untuk di kawasan Asia Pasifik, sektor Pariwisata Indonesia berhasil menempati peringkat kedelaapan. (Data peringkat dirilis World Economic Forum, Mei 2022)

Suatu capaian luar biasa disaat berbagai kesulitan yang dihadapi, ditengah anggaran Kementerian yang mengalami penurunan. Tetapi masih mampu meningkatkan indeks prestasi naik 12 peringkat.

“Semoga dengan kenaikan peringkat itu menjadikan citra pariwisata Indonesia makin baik reputasinya di mata dunia internasional, dengan sejumlah keunggulan yang kita miliki sebagai potensi untuk menggaet investor terutama luar negeri untuk membuka peluang usahanya.” Pungkas Bang Pur dengan nada optimis.

Untuk diketahui jumlah pagu indikatif 2023 mengalami penurunan sebesar 17,53 % dibanding pagu indikatif 2022. Yakni dari Rp 4,02 triliun menurun menjadi Rp. 3,31 triliun. Guna mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global, Kemenparekraf RI mendapatkan penambahan percadangan anggaran tahun 2022 ini sebesar Rp. 337,63 miliar. (Red./alien).