Makna Muhkam & Mutasyabih

. Oleh : Yahya Aziz.

Jum’at 3 juni 2022 kami memberi kuliah secara LURING program studi PIAUD FTK Uinsa kelas B pukul 07.30-09.00 dan kelas A pukul 13.00-15.00.

Tema diskusi perkuliahan hari ini adalah MAKNA MUHKAM MUTASYABIH dan problematikanya.

Ada beberapa catatan diskusi pada hari ini yaitu :
1. Apa makna muhkam dan mutasyabih secara etimologi dari terminologi ?
2. Dan apa pendapat para ulama tentang muhkam dan mutasyabih ?
3. Problematika apakah yang menarik tentang muhkam mutasyabih ? Dan apa contoh nya ?
Jawaban para pemakah adalah :
1. Secara etimologi muhkam bermakna : Alman’u (mencegah) yang berarti mencegah membuat sesuatu jadi kokoh dan tercegah dari kerusakan.

Apabila dikaitkan dengan ayat Alquran dapat dikatakan semua ayat Alquran itu disusun secara rapi, indah, dan kokoh serta membedakan antar yang haq dan batil.
Pengertian lughowi inilah yang dimaksud dalam surat Hud ayat 1 :

“Alif lam raa.. kitabun uhkimat aayaatuhu tsumma fus shilat min ladun hakim khabir”
Artinya:”Alif lam raa inilah kitab yang ayat ayatnya disusun secara sempurna dan dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi Allah yang Maha bijaksana lagi Maha mengetahui”
Sedangkan mutasyabihat secara bahasa artinya menyerupai ( tasyabuh ) atau “kemiripan”.

Makna mutasyabih adalah ungkapan yang memperlihatkan bahwa sesuatu itu sama dengan sesuatu yang lain.
2)..Pendapat para ulama tentang muhkam dan mutasyabih
a). Menurut ulama hanafiyah : ayat ayat muhkamat adalah ayat ayat yang dalalahnya jelas, terang dan tidak mengandung adanya naskh, sedangkan ayat ayat mutasyabihat ayat ayat nya samar dan tidak dapat diketahui pengertiannya baik secara naqli maupun asli, sesuatu yang rahasianya hanya Allah yang mengetahui nya.
b). Menurut ulama ahli sunnah : ayat ayat muhkamat hanya dapat diketahui secara lahiriah, sedangkan ayat ayat mutasyabihat hanya Allah yang mengetahui nya.
c). Menurut Imam Ahmad : ayatnya tidak butuh penjelasan sedangkan ayat ayat mutasyabihat butuh penjelasan.
3). Problematika ayat ayat mutasyabihat dan contoh nya.

Dari berbagai macam pendapat ulama tentang ayat ayat muhkamat dan mutasyabihat, inilah perlu pengkajian yang mendalam membutuhkan penjelasan yang mendalam.
Contoh surat 48:10
Allah berfirman :
“Yadu Allaha Fauqo Aidihim”
Artinya : “Tangan Allah diatas tangan mereka”
Yang dimaksud tangan Allah bukan seperti tangan manusia yang bisa untuk menulis, mencuci dll.
Tetapi tangan disini maknanya adalah : “Kekuatan dan Kekuasaan Allah yang menguasai seluruh isi jagat raya alam semesta”
Wallahu ‘Alam Bis Showab……
Barakallah….
“Dosen FTK Uinsa, Penulis buku Taubatnya Peselingkuh dan kolomnis Menara Madinah Com”