ARTI SEBUAH KESUKSESAN

 

Oleh :Musthofa Zuhri
( KAMAD MTSN 8 JEMBER).

Betapa senangnya ketika kita melihat orang yang sukses. Sukses dalam menapaki kehidupan. Sukses baik kategori fisikal maupun non fisik.

Sukses fisik , dapat diukur ketercukupanya soal sandang, pangan, papan yang melekat pada diri seseorang.

Dan untuk kesuksesan fisik ini, bisa ditunjang dengan ukuran keberdayaan sekelilingnya.

Orang sukses akan dapat dilihat dari, teman yang mengitarinya. Kalau teman yang ada disekelilingnya, juga dapat menikmati ( kecipratan kesuksesan yang ia raih ) maka sungguh orang itu adlah bagian dari berkah sebuah kesuksesan,

Ada orang yang bersabar ketika tidak mempunyai harta, tapi banyak orang yang hilang kesabaran ketika hartanya melimpah. Ternyata, harta, pangkat, dan gelar yang seringkali dijadikan sebagai alat ukur kesuksesan, dalam prakteknya malah sering membuat orang tergelincir dalam kesesatan dan kekeliruan.

Lantas, apakah sebenarnya makna dari sebuah kesuksesan? Setiap orang bisa jadi memiliki paradigma yang berbeda mengenai kesuksesan.

Namun secara sederhana, sukses bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan akan tercapainya sesuatu yang telah ditargetkan.

Pada dasarnya, dalam dimensi yang lebih luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi persoalan yang sering terjadi adalah bahwa tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan kesuksesan itu.

Dalam paradigma Islam, kesuksesan memang tidak hanya dilihat dari aspek duniawi, namun juga ukhrowi. Untuk itu kita butuh suatu sistem atau pola hidup yang memungkinkan kita untuk dapat meraih sukses di dunia sekaligus di akhirat.

Satu hal yang sejak awal harus direnungi bahwa sukses dunia jangan sampai menutup peluang kita untuk meraih sukses akhirat.

Justru sukses hakiki adalah saat kita berjumpa dengan Allah nanti. Apalah artinya di dunia dipuji habis-habisan, segala kedudukan digenggam, harta bertumpuk-tumpuk, namun ternyata semua itu tidak ada harganya secuil pun di sisi Allah.

Sebenarnya, siapa pun bisa menjadi orang mulia dan sukses, tak peduli ia seorang pembantu rumah tangga, guru, tukang sayur, atau pejabat pemerintah. Selama orang itu bekerja dengan baik dan benar, taat beribadah, dan akhlaknya mulia, dia bisa menjadi orang sukses. Bisa jadi orang yang sukses itu hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

Saat bekerja ia melakukannya sepenuh hati. Ia bekerja dengan baik. Dalam pekerjaannya itu ia jaga shalatnya, tidak berkata dusta, dan ia benar-benar menjaga ketakutannya terhadap majikan. Sebaliknya ada juga majikan yang kasar, ketus, dan juga kaya, namun kekayaaannya itu sendiri didapatkan dengan cara yang tidak halal.

Dari sisi ini Bukankah lebih mulia pembantu daripada majikan yang seperti itu.

Bukan jabatan yang membuat seseorang terlihat baik. Itu semua hanyalah “topeng”. Semuanya tak ada apa-apanya . Dan kita banyak melihat tentang persolan diatas.

Demikianlah kira kira!.

Wallahu a’lamu bishowab