ANAK YANG HILANG ITU TELAH KEMBALI LAGI

 

Oleh :Musthofa Zuhri
( KAMAD MTSN 8 JEMBER)

Ada sebuah WA masuk, kulihat dari sahabat, teman atau orang yg ku anggap teman meski umurnya jauh dibawahku.

 

Dia pernah ikut belajar bersama denganku.Setidaknya, itu yang ia akui. Meski aku sebenarnya amat tak enak dipanggil sebagai sosok yang memberi pengajarn.

Bunyi WA nya begini “sy sangat berterimakasih atas motivasi dan sugesti yg bapak berikan, tanpa bapak sy tak mungkin jadi seperti sekarang” ujarnya

Saya sekarang agak memahami bahwa hidup harus terus berubah, dari jalan yg berliku menuju jalan yang lurus. Dan oleh karena itu, apapun yg bapak katakan pasti akan sy lakukan” tandas nya

Aku menghela nafas dalam dalam. Ku tahu betul, sahabat sy ini dulunya memang amat pemalas, suka bolos dan bandelnya minta ampun. Kalau diarena tempat belajar selalu tidur. ” iya aku masih mengingatnya” bisiku sambil tersenyum. Kulihat wajahnya sekarang amat bersih, dan.. Ach…sudah lumayn sukses rupanya.

Ku menerawang jauh, masih terngiang ditelingaku dus, dimoriku, “kau memang bandel, namun sy punya optimisme bahwa sbnarnya tak ada anak atau manusia yg bandel jika kita mampu menyentuh hati dan kemanusiaanya.

Sahahatku, demikan aku menjawab WA nya, sejujurnya menghargai jasa dan menghormatiku memng baik namun yg hrs diperhatikan MENGHARGAI diri sendiri itu jauh lbh baik.

Satu hal lagi, jagalah dirimu karena diluar sana masih terbentang tantangan yg jauh lebih besar” ucapku menjawab WA nya.

“dan aku bukan orang yg terbaik yg pernah anda jumpai meski aku juga bukan orang yg terjelek”pungkasku.

Kesuksesan yang kau genggam hari ini, bukanlah dari hasil rahim pemikiranku. Namun itu adalah murni dari kekuatanmu yg mampu merubah dari yang tak mungkin menjadi mungkin. Dan aku sagat bangga denganmu. ”

Diapun berkata ” semoga tahun depan saya bersama keluarga kecil saya bisa hadir di indonesia dan bertemu bapak, tentunya saya berharap bapak selalu sehat” amin.

Ach…. Thanks And amin.Sambil Brebes Mili air mata ku karena “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Bisikku dalam hati dan engkau telah menunjukkan bahwa engkau telah berubah melebihi ekspektasi yg kukira. Dan aku bangga. . pada nya .