Mengenal Sumber Panguripan di Desa Pakis Kec. TROWULAN Mojokerto

SUMBER PANGURIPAN TROWULAN
( URIP IKU URUP )

Sejak melihat Lambang kerajaan Majapahit ” Matahari Majapahit ” di daerah Sunan Pangkat Pacet mojokerto telah melangkahkan kaki untuk menelurusi jalanan masuk hutan perhutani tepatnya sebelah selatan Troloyo “Makam Syekh Jumadil Qubro” dgn petunjuk Arah Seadanya. Berikut ini perjalanan Gilang Adiwidya Jurnalis Citizen menara madinah menuju sumber penguripan.

Menjelang Maghrib Alhamdulillah sudah Sampai Di Banyu Urip atau sumber panguripan yg dikenal oleh masyarakat karena kesyakralannya. Sumber Panguripan ini lokasinya terletak di tengah hutan pinggiran Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Sumber mata air yang terus-menerus mengalir, meskipun musim kemarau panjang sumber ini masih tetap mengeluarkan air meskipun disebelahnya terdapat aliran sungai yg sudah kering.

Asal muasal Sumber panguripan ini saya mendapatkan dari berbagai sumber menceritakan SriWisnu atau Nārāyana adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Atas Nasihat Wisnu para dewa berusaha mencari minuman suci yg bernama Tirta Amerta.

Amerta secara harafiah artinya amerta adalah “ke-tidak-mati-an” atau dalam bahasa jawa ” Panguripan” (Kehidupan) yg disebut dgn Banyu Urip karena berupa Air.

Kejadian ini menjadikan penulis untuk menelusuri dari berbagai sumber baik langsung atau tidak langsung yg dapat dipercaya atas asal muasal tempat ini.

secara langsung didapatkan bahwa,” tempat Sumber Panguripan ini merupakan tempat yg disabdakan oleh Dewa Wisnu ,” ujar Sapari 24th KUNCEN penjaga tempat secara temurun yg diwasiatkan oleh orang tuanya
( alm.Mbah Supardi 77th)

Secara kasat mata penulis sebelumnya melihat adanya Raksasa dalam keadaan berperang melawan Putri Cantik di Gua Anggas Wesi tak jauh dari sumber Panguripan yg oleh masyarakat setempat sebagai pertapaan bathara Wisnu yg sampai sekarang masih dipakai oleh Ritual keagamaan orang Hindu.

Dalam kitab Purana dan Mitologi Hindu di istilahkan bahwa wujud wanita Cantik yg bernama Mohini merupakan salah satu inkarnasi
atau awatara Wisnu.
sedangkan Dalam bahasa Sanskerta istilah Mohini  berarti “bunga melati”.

Wisnu bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa) dgn simbol warna hitam yg betul betul identik dgn warna hitam disekeliling tempat itu, termasuk keberadaan bangunan Barak / Pos perum Perhutani disebelahnya berwarna Hitam .

Melihat tempat ini dulunya sering dibuat Ritual Orang Hindu khususnya pada Bulan Oktober di malam bulan purnama sebagai bulan pilihan dimana kekuatan tempat ini Sumber panguripan ini sangat bersinergis kekuatannya yg sangat shakti,energi tak terbatas dan melimpah. Juga Sebagai kekuatan suci yang mengubah mimpi menjadi kenyataan,ungkapan keilahian yang menyerupai mimpi yang membuat hidup dapat mudah dipahami dalam keadaan apapun karenanya bernilai hidup dalam diri. Munculnya bunga wijaya kusuma secara Gaib yg ditangkap oleh sang penulis sbgai simbol adanya keberadaan Dewi Laksmi yg merupakan Ibu dari alam semesta, sakti dari Dewa Wisnu yg membukakan mata batin bahwa kehadiran saya diterima dgn Baik karena Niat Baik Dalam Adat dan Adap yg selalu diutamakan dalam memasuki Alam tempat ini

Adapun Tata cara pemanfaatan Banyu Urip /Tirta Amerta/Sumber Panguripan
Untuk tujuan :
kekayaan, kesuburan, kemakmuran, keberuntungan, kecantikan, keadilan,kebijaksanaan
baik material maupun spiritual

Mandi dulu di sumur yg tersedia:
Dgn Niat dan Tata Cara Sebagai berikut;
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM.

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

ROBBANA ATMIM LANA NURONA WAGHFIRLANA INNAKA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIR.
Artinya:
‘Ya Tuhan kami, sempurnakan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatunya.’ (QS. at-Tahriim : 8)
Dgn Tata Cara Sbagai berikut:

Ambil 1 gayung Air siram ke pundak sebelah kanan sambil baca Ya Rahman.
Diulang sampai 3x

Ambil 1 gayung air siram ke pundak sebelah kiri sambil baca Ya rahim
Di ulang sampai 3x

Ambil 1 gayung air ,siram ke kepala sambil baca YA Allah – Ya Allah – Ya Allah
Di ulang Sampai 3x.

Adapun menghadapnya disesuaikan dgn Nogo Dino pada hari itu. Yg dilanjutkan dgn membilas dgn air khusus Yg Diambil dari Sumber Banyu Urip dan meminumnya secukupnya untuk mengoptimalkan Tri Daya: Cipta Karsa dan Rasa dalam diri kita.

Semoga Bermanfa’at.