Mudik

 

Catatan Arif.

Agama Mengajarkan bahwa Setiap yang Bernyawa pasti akan Mati ( Kullun Nafsin Dzaiqotul Maut ). Raga akan kembali pada asalnya dan jiwa pun akan Kembali pada Pemilik-NYA ( Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un ).

 

Berpisahnya Jiwa dari Raga dan Kembalinya Jiwa pada Pemilik-NYA ini seharusnya mampu memberikan pemahaman bagi kita bahwa ” Kembali ” adalah Sifat Manusia yang paling hakiki.Setinggi apapun Kedudukan Seseorang dan Sehebat apapun Derajat Seseorang,Dia gak akan bisa mengingkari Fitrahnya sendiri bahwa mereka membutuhkan Tempat Kembali. Setahun Penuh Kita dibelenggu Oleh Nafsu dan Tuhan memberikan cara Untuk Keluar dari Jerat Nafsu tersebut dengan cara Puasa.

Setahun Penuh Kita di Rantau dan Sekarang Saatnya Anda Tunaikan Fitrah Anda dan Menyadari darimana Anda berasal dengan cara Mudik.

YA….Mudik adalah Kembali ! Minal Kampung Ilaa Kampung ( Dari Kampung Sampeyan berasal dan ke kampung Pula Sampeyan kembali ).

Mudik hakikatnya adalah cara Arif Muslim Nusantara untuk “Memaknai ” makna Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji’un menjadi sebuah laku.Simbolisasi Kalimat Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un menjadi sebuah Ritual Tahunan inilah yang mustinya mampu kita gali.bahwa Mudik sebagai Ritual Tahunan dimana seseorang bertemu dengan Orang Yang Ia kasihi setelah selama satu tahun lamanya tidak bertemu, hakikatnya adalah ” Mudik Kecil ” sebelum nantinya Ia melaksanakan ” Mudik Besar ” yang abadi.

Selamat Bermudik Ria dan Semoga Perjalanan Mudik Anda nyaman dan lancar.

( Arif – Pojok Baca Nahdliyin Banyuwangi,Perum.Villa Bukit Mas )