SEKELUMIT TENTANG KEHIDUPAN

( Catatan Harian Ramadhan) Oleh : Musthofa Zuhri:

Hari ini , seperti biasa, saya menjalankan aktifitas rutin . Setelah menanda tangani beberapa berkas yang disodorkan panitia UM, saya sedikit merenung . Karena ada hal yang tak biasanya . Mungkin pengaruh peristiwa yang terjadi sebelum nya . Jujur sejak tadi malam saya fokus membantu saudara sy yg juga ortu saya yg terkena musibah.

Saya nunggu habar, tentang perkembangan yang ada pada suami kakak yang lagi di uji Tuhan .

Alhamdulillah, kabar itu ada, sebelum sahur .Dan saya sangat tenang. Yang sebelumnya, sedikit panik . Meski harus saya kontrol kepanikan itu ,agar yang lain tak ikut ikut panik yg berdampak menjadi rame rame

Kenapa saya optimis, bahwa saudara saya bisa teratasi, karena pengalaman membuktikan, dan itu SDH sering terbukti. Asal yakin dan terus berdoa

Yang agak menyesakkan saya hanya satu. Perhatian anak pada orang tua. Ketika orang tua lagi mendapatkan musibah . Mungkin lingkungan kota yang selama ini sangat berpengaruh pada jiwa jiwa anak anak ini yang tak senyawa dengan kehidupan kami yg di desa.

Maka dari itu, tulisan ini saya sematkan untuk mereka pada khususnya dan untuk anak anaku, diriku dan semua anak anak dan orang tua yang selama ini telah memberi nafas segar dalam kehidupan kita .

Ada kisah begini :..

Suatu ketika , Rosul kedatangan tamu , anak muda yg melaporkan ayah kandungnya , karena mengambil uang tanpa meminta ijinnya. Dan minta keadilan pada rasullaah .

Rasul pun , memanggil ayah anak muda tersebut.

Keesokan harinya , orang tua renta itu datang menghadap Rasulullah. Dari jauh, rasul memandang wajah lusuh orang tua itu. Jalan nya pakai tongkat . Dan tertatih tatih.

Sesampainya di depan rasul , orang tua itu berkata ” ada apa gerangan, Baginda memanggil saya ,” ujar orang tua yg renta itu .

Rasul menjawab ” benarkah yg saya terima dari anak mudamu, kalau engkau telah mengambil uang yang ditabung anakmu ? ” Tanya rasul.

Ya nabi Allah, tak salah sedikitpun yang ia laporkan tentang aku dari anakku itu kepadamu. Dan itu benar !

Karena ,aku SDH tak bisa apa apa . Ketika , aku dulu kaya, berkecukupan, anakku tak pernah kelaparan dan akulah yang memberi makan dan membeli kan segala yg ia butuhkan .Dan ketika ia sakit , aku tak banyak pertimbangan untuk segera membawa ia ketabib agar kesehatan’dia pulih kembali .

Maka sejak aku SDH tak bisa apa apa , dengan tangan dan kaki yang tak bisa kugerakkan.senentara anakku begitu kuat dan kaya raya, dia selalu menyembunyikan dariku . Dengan alasan di tabung untuk masa depan. Makanpun aku tak diberi .sementara tubuhku sangat tak bisa kugerakkan. Dan aku butuh sesuap nasi untuk mendapatkan nutrisi tubuh ku ” Jawab orang tua renta ini lugas.

Sang rasul nan bijak, mata nya berkaca kaca dan mengatakan ” wahai bapak tua, ambil lah yang anakmu karena memiliki hak atasnya , atas semuanya yg ia miliki “.😭😭

Saudaraku yg di rahmati Allah..

Umur manusia ada batas waktu. Demikian juga orang tua kita. Dunia ini hanya sebentar . Dan singkat. Demikian juga dengan pertemuan kita dengan orang yg kita cintai .

Wajah wajah gagah itupun lambat lain akan menyusut dan berahir dititik terminal akhir kehidupan . Menghilang dari pandangan mata kita.

Selagi , masih ada sisa waktu , mari kunjungi orang tua yg telah mempertaruhkan segalanya buat kepentingan kita .

Selagi ada sisa sisa nafas mereka , mari kita abdikan hidup kita untuk membalas Budi baik kedua orang tua kita.

Mumpung belum terlambat . Jenguklah, dan bersimpuh lah di kaki kaki mereka orang yg telah memberi nafas bathin kita.
Karena jika menghilang , rasa kerinduan itu akan sia sia.

Dan bagi mereka hanya doa yang terbaik untuk selalu kita kumandangkan.:

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Ini ceritaku , mana critamu

Pojok Jember terbarat
Sumber baru, 08042022