Tiga Tokoh ISNU Bicara Soal Sertifikasi Halal di Pembukaan PPH di UNU Surabaya

Surabaya-menaramadinah.com’-Prosesi Pembukaan Pelatihan Pendamping Halal Surabaya digelar pada Jumat, 18 Maret 2022 tepat pukul 08.00 pagi d Universitas Nahdlatul.Ulama Jl. Jemursari Surabaya.

Acara pembukaan PPH  diawali dengan membaca al Fatihah. Kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan  Mars ISNU.

Setelah itu diadakan sambutan  Ketua PC ISNU Surabaya Dr. Nurul Jadid, MSc. Beliau mengatakan, saat ini Sertifikasi  halal sudah jadi pembicaraan topik utama bangsa Indonesia. Dari MUI ke Kemendagri.

Jadi ada bedanya, lanjut beliau,   kalau dulu dikeluarkan MUI dan sekarang diterbitkan Kemenag. Sekarang mudah dan   tarifnya murah dan gratis untuk UMKM.

“Kita terus bergerak ke masyarakat. Khususnya UMKM. Kita berusaha turut berperan berpartidipasi melalui PPH.  Alhamdulillah kami berharap bergerak bersama sertifikasi di kota Surabaya dan siap koordinasi dengan Walikota Surabaya,”ujarnya bersemangat.

Lebih lanjut Dr. Nurul Jadid mengatakan, mengucapkan  terimakasih kepada Rektor UNUSA yang telah menyediakan tempat untuk percepatan Sertifikasi di Surabaya.

“Jaga saya mengucapkan Selamat dan Sukses untuk peserta semuanya, ” tegas Dr. Nurul Jadid yang ramah itu.

Usai sambutan dari Ketua PC ISNU Surabaya dilanjutkan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Prof Dr. Achmad Jazidie, M.Eng mengatakan, saya berterimakasih kepada PW ISNU Jatim atas kepercayaan untuk ketempatan Pelatihan Pendamping Halal Surabaya (PPH).

“Ini kepercayaan yang luar biasa. Saya merasa diajak ikut andil dalam mensukseskan PPH. Sekali lagi kami berterimakasih. Ketempatan PPH. Mudah mudahan kerasan selama 2 hari. Mudah mudahan tidak ada yang mundur tanpa pemberitahuan,”tambahnya.

“Produk halal ini menjadi pembicaraan seluruh tanah air. Bahkan logonya juga. Hingga hari ini masih ada yang setuju dan  tidak setuju,”tambahnya.

Menurutnya, di dunia sering disebut muslim food sudah menggejala di pelosok Jepang.  Dulu di Jepang sangat sulit mencari makanan halal. Kini sudah tidak lagi. Makanan halal cukup banyak.

“Juga Isu lokal food di Amerika juga jadi tranding topik. Pemainnya Malaysia, India dan Pakistan. Orang Indonesia jarang terlibat. Padahal jumlahnya orang Islam terbesar di dunia,”jelasnya.

Sambutan selanjutnya, Prof Said Ketua Isnu Jatim mengatakan,  isu mengenai ke halalan harus diperkuat di Indonesia. Khususnya di Jatim. Seperti hidup halal, Industri halal, wisata halal, makanan dan minuman  halal dan sebagainya.

Menurut Prof Dr. H.M. Mas’ud Said, MM mengatakan, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansah  ingin menjadikan sentral halal Indonesia. Termasuk Jawa Tomur. Logo warna apapun tidak masalah. Yang penting subtansinya halal.

“Orang luar negeri suka dengan Halal Food. Karena higienis. Tapi orang Indonesia masih banyak mencari yang subhat,”ujarnya.

Melihat kondisi Indonesia semacam itu. Maka Prof Dr. H.M. Mas’ud Said, MM melamar peserta pelatihan semua  untuk bersama sama menjadi Pendamping Produk Halal.

Lebih lanjut beliau mengatakan, nantinya peserta PPH akan menerima materi secara serius dari narasumber yang berkompeten. Hanya saja seluruh peserta harus masuk terus selama 2 hari. Jika tidak masuk satu hari akan dicoret dan dinyatakan tidak lulus. Karena kita butuh orang PPH yang serius.

Usai sambutan dari Ketua ISNU Jatim dilanjutkan pembukaan secara resmi oleh Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng dan diakhiri doa serta foto bersama seluruh peserta.
Husnu Mufid