Bincang Kreatif: Bangkitkan Pariwisata Lumajang dengan pengembangan sektor UMKM dan Ekonomi Kreatif sebagai Penggerak.

Lumajang, Menaramadinah.com

Para pegiat seni pertunjukan di Indonesia bisa sedikit bernafas lega. Bagaimana tidak? Pandemi Covid yang berlarut larut dan belum diketahui kapan akan berakhir menjadikan seni pertunjukan mati suri. Dalam kaitan itulah, Kemenparekraf RI akan menggelar lomba Karya Musik Anak Komunitas (Kamu Aku). Berdasarkan klasifikasi/kategori baik yang berskala besar, sedang dan kecil dengan hadiah yang cukup besar. Hal itu disampaikan oleh Mohamad Amin, kepala Direktorat Musik, Film dan Animasi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif.

Dalam rangka turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Nasional, Kemenparekraf RI menjadikan konsep Musik Hibrid dengan medium Digital Streaming Platform sebagai masa depan musik Indonesia. Ungkap Amin dalam Giat Bincang Kreatif bertema Strategi Periklanan Kenalkan Potensi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Daerah, Rabu, (02/03/2022) di Narawita Agung, Lumajang. Ratusan peserta dari para pelaku UMKM, pengelola destinasi wisata dan ekonomi kreatif hadir serta berpartisipasi aktif mengikuti Bincang Kreatif dengan penuh antusias.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi sebagai keynote speaker menegaskan bahwa Kabupaten Lumajang akan menjadi Pioneer perubahan trend wisata pasca Pandemi. Syaratnya harus ada political Will dan ketegasan dari Pemerintah Daerah untuk melakukan berbagai terobosan. Berdasar data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Lumajang memiliki 53 tempat destinasi Wisata Alam, 10 wisata Budaya dan 20 wisata buatan. Lumajang eksotis diharapkan menjadi lokomotif yang menggerakkan sekaligus menjadi kompas orientasi pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Karena bangkitnya pariwisata sebagai sumber pendapatan Daerah akan memiliki efect domino, terjalin berkelindan dengan berbagai aspek lainnya. Tandas Politisi Dapil Jawa Timur IV Jember Lumajang.

“Kata kuncinya pengembangan wisata harus terkoneksi dalam arti yang luas. Tidak sekedar terhubung berdasar paket wisata antar destinasi. Tetapi juga dengan pemangku kepentingan lainnya, terutama UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Pungkasnya.(Red /Alien).