Oleh : Ilun Muallifah Thohir.
Bisikan hati atau khowatir adalah keterlibatan-keteelibatan pikiran yang terbersit di dalam hati yang mendorong dan mengajaknya melakukan atau meninggalkan sesuatu. Dalam bahasa Arab, bisikan hati ini dinamakan khowatir karena sifatnya yang terombang-ambing/angin yang bergejolak.
Adapun dasar atau asal bisikan hati (khowatir) bahwasannya Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang diberi nama Mulhim (yang menyampaikan Ilham) ke dalam hati setiap manusia. Malaikat Mulhim bertugas mengajak manusia untuk berbuat kebaikan, ajakannya disebut dengan Ilham.
Sebagai lawannya, Allah telah memberi kuasa kepada setan yang diberi nama was-was (Pemberi Bisikan Jahat) yang bertugas mengajak manusia untuk berbuat kejahatan. Perbuatan jahat ini disebut dengan waswasah (bisikan jahat).
Pastinya pernah terbersit dalam hati kita semua tentang “ingin sekali rasanya aku bangun malam untuk melaksanakan salat malam.” Tidak lama kemudian, datang bisikan yang lain, “mending tidur saja, takut besok kesiangan berangkat kerja.” Itu yang dinamakan bisikan hati. Bisikan hati yang datang pada hati manusia jumlahnya banyak sekali.
Manusia yang semakin mendekat kepada Allah dan berusaha menjaga kejernihan hati, harus selalu berusaha mengontrol semua bisikan hati tersebut. Untuk mengetahui bisikan hati mana yang harus diikuti dan bisikan hati mana yang harus disingkirkan, berikut adalah keempat sumber bisikan yang masuk ke dalam hati manusia.
Pertama, bersumber dari nafsu (hawa nafsu). Yaitu bisikan yang sejalan dengan tabiat manusia. Misalnya dalam suatu waktu kita dalam kondisi berpuasa Ramadhan, dalam cuaca sangat panas dan gerah, kemudian melihat segelas minuman dingin di atas meja, lalu hati kita menyatakan ” segar sekali pastinya jika minuman itu aku teguk.”
Kedua, bersumber dari setan. Bisikan ini dinisbatkan kepada setan dan disebut dengan waswasah. Saat setan menyerukan bisikannya, setan seperti menjadi perantara dari bisikan tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits:
الشيطان جاثم على قلب ابن ادام فاذا ذكر الله خنس واذا سها وغفل وسوس
“Setan itu senantiasa mendekam dalam hati bani Adam. Jika Bani Adam berdzikir kepada Allah, maka ia bersembunyi dalam hatinya. Dan ketika ia lupa kepada-NYA, maka setan kembali membisikkannya.”
Bisikan yang bersumber dari setan ini biasa disebut waswas (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. 114:An Naas:4
Ketiga, bersumber dari Malaikat. Sebagaimana dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa:
لابن ادم لمتان ولمة من الملك ولمة من الشيطان فاما لمة الملك فايعاد باالخير وتسديق باالحق وتطبيب باالنفس وأما لمة الشيطان فايعاد بالشر وتكذيب باالحق وتحبيث بالنفس
“Ada dua lammah (bisikan) bagi ibnu Adam, yakni lammah setan dan lammah malaikat. Lammah malaikat mendorong pada kebaikan, membenarkan yang baik, dan menjernihkan jiwa. Sedangkan lammah setan mendorong pada keburukan, mendustakan yang baik, dan mengotori jiwa.”
Yang dimaksudkan adalah, siapa saja yang mendapati dorongan kebaikan, ketahuilah bahwa, salah satunya datang dari malaikat, meski hakikat ya data g dari Allah. Sebaliknya, siapa saja yang mendapati bisikan buruk, maka berlindunglah kepada Allah, sebab bisikan buruk salah satunya datang dari setan.
Keempat adalah bisikan langsung dari Allah yang diberikan kepada hati manusia, yang disebut dengan khatir.
Pada hakikatnya, semua bisikan hati berasal dari Allah swt.
“Dosen FTK UINSA, pembaca setia menara Madinah com”