Kisah Patih Seloaji dan Ki Ageng Mirah , Dua Tokoh Linuwih Partner Raden Batoro Katong Merintis Ponorogo

Ponorogo .MenaraMadinah.Com. Tim Blusukan Maqbaroh ( TBM ) berkunjung ke kompleks pemakaman Raden Batoro Katong di Setono, Jenangan , Ponorogo pada Sabtu, 12 Februari 2022.

Selain berziarah di makam Raden Batoro Katong yang keramat , tim tidak lupa menziarahi makam dua tokoh yang memiliki kontribusi penting dalam mendukung Raden Batoro Katong ( Lembu Kanigoro , red ) untuk merintis berdirinya Kabupaten Ponorogo dan melakukan proses Islamisasi di Bumi Reog .

Kedua figur tersebut adalah Patih Seloaji dan Ki Ageng Mirah yang makamnya berdekatan dengan Raden Batoro Katong yang mempunyai nama kecil Joko Piturun , salah satu putera dari Raja Majapahit terakhir yaitu Prabu Brawijaya V. Berikut ini selengkapnya :

* Patih Seloaji
Patih Seloaji mendampingi perjalanan Raden Batoro Katong dari Demak bersama 40 santri pilihan.

Misi Raden Batoro Katong menuju wilayah yang saat ini dikenal dengan nama Ponorogo adalah mandat dan petunjuk dari gurunya yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga atau Raden Said , anggota Dewan Dakwah Wali Songo.

Patih Seloaji membantu langsung Raden Batoro Katong dalam duel maut melawan Ki Ageng Kutu yang pilih tanding dan sakti mandraguna .

Diketahui , sebelum kedatangan Raden Batoro Katong dan para pengikutnya , Ki Ageng Kutu telah lebih dahulu menduduki dan menguasai daerah yang sekarang terkenal sebagai Kota Reog .

Makam dari Patih Seloaji hanya berjarak beberapa meter dari pusara Raden Batoro Katong .

Ada hal aneh dari makam sang patih , makamnya tidak bisa diberi cungkup di atasnya. Setiap kali dibangun cungkup , cungkup itu akan rusak dengan berbagai sebab dan hal itu telah terjadi berulang kali.

Sebagai wujud penghormatan dan demi mengenang jasa perjuangan sang patih , nama Seloaji dipakai untuk sebuah terminal yang terletak di Kecamatan Babadan.

* Ki Ageng Mirah *
Ki Ageng Mirah memiliki peran besar dalam proses penyebaran Islam di kawasan Wengker, sebelum nama daerah itu menjadi Ponorogo .

Suatu saat , ia mendapat isyarah dalam mimpinya untuk membantu perjuangan dua ksatria.

Ternyata dua ksatria yang dimaksud dalam mimpinya adalah Raden Batoro Katong dan Patih Seloaji. Setelah berjumpa dengan keduanya , Ki Ageng Mirah dengan sepenuh jiwa raga bergabung dengan mereka dalam memperkuat dan memperluas syiar Islam.

” Ki Ageng Mirah juga punya nama Kyai Muslim Sidiq Pramono , ” kata Mukim Raharjo sebagai juru kunci makam Raden Batoro Katong yang ramai didatangi peziarah dari seantero negeri.

Kyai Muslim Sidiq Pramono telah membangun masjid tertua di Ponorogo yang lokasi tepatnya di Dusun Mirah , Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo.

Di masjid yang dibangun pada kisaran pertengahan abad ke- 15 itulah Ki Ageng Mirah mendidik dan menggembleng santri- santrinya dengan ilmu agama sebelum mereka diterjunkan untuk dakwah ke seluruh penjuru Ponorogo .
# foto : T.Al- Farie *
# Naskah : Bro- J*