Demak – menaramadinah.com : Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Paciran menggelar wisata religi ke Jawa Tengah (1/2). Kegiatan itu diikuti oleh 150 nahdliyin-nahdliyat dengan menggunakan 3 armada bis.
Acara dimulai dengan ziarah ke makam Syeikh Ibrahim Asmara Qandy, Palang, Tuban. Setelah sholat shubuh berjamaah, para nahdliyin-nahdliyat khusuk tahlilan dipimpin oleh KH. Abdul Ghoni, Rais Syuriyah MWC NU Paciran.
Setelah berziarah di makam leluhur walisongo tersebut para nahdliyin-nahdliyat lalu sarapan pagi bersama di parkiran bis.
Rombongan lalu melanjutkan rihlah ke makam Sunan Muria yang berada di puncak bukit, Kudus.
Setelah armada bis sampai di parkiran, para nahdliyin-nahdliyat harus naik ojek menuju puncak bukit makam Sunan Muria. Jantung mereka berdebar-debar naik ojek itu yang meliuk-liuk lincah di daerah perbukitan.
Setelah sampai di puncak bukit, rombongan lalu memasuki kompleks Makam Sunan Muria dan menggelar tahlilan dipimpin Ust. Ahmad Lil Anam.
Siang harinya, rombongan lalu bergegas ke Makam Sunan Kudus yang berada di tengah kota Kudus. Setelah para nahdliyin-nahdliyat memasuki kompleks Menara Kudus, rombongan kemudian menuju Makam Sunan Kudus yang berada di sebelah barat Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.
Tahlilan dipimpin Gus Ahmad Fauzi Asyhuri, Pengasuh Ponpes JTQ Paciran. Rombongan lalu menikmati keagungan akulturasi budaya Hindu dengan Islam.
Mereka lalu berpose dibawah menara setinggi 18 meter itu. Di kompleks Menara Kudus jurnalis media ini mewawancarai para peserta ziarah.
Khoim Khoirul Anam, Syuriyah NU Ranting Paciran, “Ziarah ini bisa menambah ketenangan hati, saya berharap kegiatan ini kelak bisa diteruskan oleh anak-cucu kami.” H. Farihi, Ketua Panitia Ziarah,
“Alhamdulillah, kegiatan ziarah pasca PPKM pada masa Pandemi Covid-19 ini bisa digelar oleh PRNU Paciran dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Harapan kita semoga para peserta ziarah ini tetap sehat wal afiat.” Gus Em Saikhul Kamal, Rijalul Ansor Ranting Paciran.
“Kesan kami kegiatan ini sungguh luar biasa, kegiatan ini dapat merekatkan silaturrahi warga Nahdliyin. Saya berharap kelak kegiatan semacam ini bisa ditingkatkan menjadi ziarah walisongo.” Umi Athiyah, Fatayat NU, “Kesan saya kegiatan NU Ranting Paciran semakin lama semakin membaik. Harapan saya kegiatan semacam ini bisa digelar setahun sekali, atau minimal satu periode sekali, agar NU beserta Banomnya semakin erat Ukhuwah Nahdliyahnya.” Tafti Hanna, IPPNU Ranting Paciran, “Kegiatan ini sangat seru sekalu, Kedepannya bisa lebih baik lagi.
Harapannya kegiatan ziarah ini bisa ditambah lagi untuk lokasi ziarah waliyullah.” Hariyanto, GP Ansor Ranting Paciran, “Kegiatan ini sangat menyenangkan sekali. Saya berharap dengan mengikuti ziarah ini bisa memperoleh keberkahan, kemudahan dalam segala urusan, mudah mendapat rejeki dan jodoh.” H. Abdullah Ma’shum, Ketua Tanfidziyah NU Ranting Paciran,
“Saya sangat terkesan dengan antusiasme warga Nahdliyin untuk mengikuti kegiatan ziarah ini, Saya juga mengapresiasi para personel Banser NU yang dengan sigap membantu kelancaran kegiatan ini, Harapan saya semoga kegiatan semacam ini bisa digelar setiap tahun, dan semoga bisa menggelar Ziarah Walisongo.”
Sore harinya, rombongan lalu melanjutkan ziarah ke Makam Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak. Tahlilan di Makam Sunan Kalijaga dipimpin langsung oleh H. Abdullah Ma’shum, Ketua Tanfidziyah NU Ranting Paciran.
Kemudian rombongan menuju kompleks Masjid Agung Demak akan berziarah ke Makam Raden Fatah.
Akan tetapi kondisi malam itu hujan deras, sehingga rombongan hanya bisa menggelar tahlilan di dalam armada bis. Dilanjutkan perjalanan pulang ke Paciran, Lamongan. Rombongan tiba di Paciran pada dini-hari (2/2). (Ried).