Kediri-menaramadinah.com-Siang yang agak mendung, Dsn. Putuk Kulon, Ds. Banran, Kamis Pon, 23 Desember 2021, Sayem, Lansia 83 tahun, berada di Rumah Jari, suami dari Istikomah, Rt/Rw: 01/02.
Dilingkungan yang perkampungan yang agak padat, dan ditepian persawahan, sehingga udaranya cukup sejuk, pepohaonan besar dan rumpun bambu sebagai ‘pagar’ kampung masih kokoh, sebagai ciri khas peninggalan para leluhur yang selayaknya dilestarikan, karena pagar kampung itu bisa menahan beberapa bencana, misal bencana angin ribut.
Sayem, menempati satu kamar di ruang depan sendirian. Sayem kondisi badannya kering kurus kerontang, tinggal kulit dan tulang, namun semangat bertahan untuk hidupnya masih baik.
Sayem adalah lansia yang sudah sendirian, tanpa keluarga, masih beruntung ada keluarga Jari dan Istikomah beserta anak-anak mau merawat dan memenuhi kebutuhan sehari harinya dengan sabar dan telaten serta tabah.
Jari adalah salah satu keponakan Sayem dari Sugiono, yang merupakan adik laki-laki Sayem.
Jari mempunyai 3 (tiga): Angga Istiawan (sudah berkeluarga), Andri Wicaksono (tamatan SMP), Alif Anastullah, mereka berdua masih se rumah. Mereka berdualah yang turut ‘ngramut’ atau membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Sayem.
Istikhomah, mantu keponanakan Sayem, merawat dan menjaga Sayem tak ubahnya sebagai orang tua sendiri, penuh hormat dan kasih sayang.
“Alhamdulillah anak-anak juga penuh kasih saya kepada Mbah Sayem” ungkap Istikomah.
Sayem, dalam keadaan nya yang memprihatinkan ini, menurut Istikomah juga mempunyai sesuatu hal hal yang bisa membanggakan diri, antara lain, rasa terima kasih dan kesyukuran yang sering disampaikan kepadanya, misalnya beliau mengucapkan ucapan terima kasih, saat hajat kebutuhannya dipenuhi Istikomah, dan juga doa-doa nya agar keluarga Jari, mendapatkan limpahan rizki dari Allah SWT ‘murah sandang, murah pangan’ atau coro jawane BERAS SE TURAH-TURAH,
“Saya menjadi terharu saat Mbah Sayem mendoakan Alif Anastullah, agar menjadi guru dikelak kemudia hari” kenang Istikomah.
Saat, penulis sendiri beberapa kali mengunjungi nya, Sayem memang benar selalu mendoakan kepada orang yang menjenguknya.
Sesungguhnya siapa pun kita nanti juga akan memasuki ataupun melewati fase Lansia dalam siklus kehidupan yang normal, maka para lansia saat ini, yang kita temui adalah gambaran kita dimasa yang akan datang.
Alhamdulillah, saat ini kita bisa menemui para lansia itu dengan berbagai macam dan bentuk prilakunya, mari kita tetap menghormati dan menyayangi nya dengan tulus dan ikhlas.
Semoga Sayem dan para lansia-lansia, diberi sehat lahir batin, bermanfaat dan barokah hidupnya sampai akir hayat. Amin.
Nut Habib. Mengabarkan.