Berbakti Kepada Orang Tua : Merupakan Kunci Kesuksesan Dunia Akhirat

 

Oleh :

  1. Faizin, M.Pd.I.,
  2. Miftahul Jannah

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan ajaran Islam yang paling mulia dan yang paling utama. Dikarenakan dengan berbakti kepada kedua orang tua kita telah membangun pondasi atas seorang hamba untuk meraih ridho Allah Swt.. Orang tualah yang telah membesarkan, merawat, mengajarkan kita adab dan berperilaku yang baik, bahkan tidak terlupa senantiasa memberikan kita uang jajan. Cobalah sejenak kita bayangkan apa saja kegiatan Ayah di rumah. Hari ini, mungkin beliau sedang berkeringat di ladang mencari nafkah, sedang kepusingan mengurus dokumen rapat, atau bahkan sedang kepanasan berjualan di bawah terik matahari yang menyiksa. Sedih bertabur duka rasanya jika kita membayangkan hal tersebut. Tidak hanya itu, sekarang cobalah kita kembali membayangkan Ibu, Bunda, atau biasa disebut Mamak yang ada di rumah. Beliau sudah bekerja keras setiap hari menyediakan sarapan sebelum matahari terbit, mencuci piring, membersihkan rumah, melipat pakaian, bahkan ikut berjuang bersama Ayah demi mencukupi kebutuhan kita sehari-harinya.

Cobalah bayangkan lebih dalam lagi, lalu kita rasakan bagaimana lelahnya seorang Mamak mengandung, Sembilan bulan sepuluh hari bahkan lebih, lalu melahirkan kita dengan peluh dan berdarah-darah. Sungguh melelahkan bukan, bahkan Mamak bertaruh nyawa demi melahirkan kita kedunia. Sedangkan kita? Disaat itu belum ada gigi, dan kita hanya bisa menangis beliaulah yang mengunyahkan makanannya untuk bisa kita makan. Tidak hanya siang hari, bahkan juga tengah malam beliau selalu menemai kita membantu kita saat kita kesusahan melakukan sesuatu.

Ketika kita selalu membayangkan, ternyata begitu besar perjuangan kedua orang tua demi membesarkan kita. Sayangnya mereka kepada kita tidak akan pernah runtuh hingga akhir zaman, dan ketulusan yang mereka taburkan tiada pernah bisa tertandingi.

Sekarang, apakah tugas kita?

Apakah kita boleh terus mengeluh meminta uang jajan yang dirasa kurang, menuntut dibelikan tas baru, memaksa kedua untuk membeli kuota internet demi bisa nonton drakor di YouTube?

Tugas kita sejatinya ialah berbakti kepada orang tua. Patuh, hormat, dan taat kepada Ayah dan Ibu, kepada Papa dan Mama.

Dalam Al-Quran surah al-Isra ayat 23 tertuang dalil “fala takul lahuma uffin” yang artinya jangan sekali-kali kita berkata “ahh” atau “uuh” kepada keduanya. Itu termasuk kalimat larangan, kan? Secara tidak langsung, perilaku mengeluh dan membantah perkataan kedua orang tua hanya akan mengantarkan kita kepada lumbung dosa.

Padahal telah kita ketahui bahwasanya ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua. Dan terdapat pada hadits yang berbunyi : “Ridho Allah itu tergantung ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orangtua.” (HR. Tirmidzi).

Dan terlansir didalam buku `Keajaiban Do`a & Ridho Ibu oleh Mutia Mutmainnah, menuliskan do`a kedua orangtua sangat berpengaruh dalam kunci kesuksesan anak-anaknya. Rasulullah Saw bersabda: “Do`a orangtua untuk anaknya sama seperti do`a Nabi terhadap umatnya.” (HR. Ad-Dailami). Bahkan menurut hadits tentang ridho orangtua oleh HR. Bukhari Muslim, “Ada tiga macam golongan yang doanya mustajab yang tidak diragukan lagi kedahsyatannya, yaitu 1) Doa orangtua kepada anaknya, 2) Doa orang musafir (orang yang sedang bepergian) dan 3) Doa orang yang dizhalimi.” (HR. Bukhari Muslim).

Dan terdapat juga di dalam buku ‘Dahsyatnya Ridha Orangtua’ oleh Samsul Rijal Hamid disebutkan bahwa Abu Hurairah Ra mengabarkan, suatu ketika Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda,”Dia celaka! Dia celaka!”. Salah seorang sahabat bertanya, “Siapakah yang celaka wahai Rasulullah?”

Nabi Muhammad Saw menjelaskan, “Siapa yang mendapati kedua atau salah satu dari orangtuanya (dalam usia lanjut), tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan merawat orangtuanya sebaik-baiknya).” (HR. Muslim)

Dan ada sahabat lain yang bertanya : “Wahai Rasulullah, lalu bagaimana jika sudah tidak punya ibu bapak lagi? Apakah yang harus dilakukan?” tanya sahabat. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Hendaklah ia bersedekah untuk keduanya dengan menjamu makan, membaca Al-quran, atau mendoakan mereka. Apabila hal itu ditinggalkannya, maka sesungguhnya ia telah durhaka. Dan siapa pun yang durhaka terhadap ibu bapaknya, maka sungguh dia telah berbuat maksiat.” Setelah dijelaskan mengenai hadits tentang ridho orangtua, semoga ini dapat membuka jalan semuanya agar bisa semakin menghargai dan menghormati kedua orangtua. Semoga tulisan ini menjadi bermanfaat bagi kita semua untuk kedepannya aamiin aamiin aamiin yarobal alamin…