Kisah Anak Pemulung Juara di Asia Games 2018

Jakarta-menaramadinah.com: Kemiskinan bukan penghalang meraih cita-cita. Asalkan mau bersungguh sungguh meraihnya. Ini dibuktikan dua orang anak wanita. Siapakah dia. Berikut ini :

Nama mereka adalah Lena dan Leni.
Proses perjuangan mereka amat menggetarkan. Lahir dari keluarga miskin. Ayahnya hanya buruh tani. .
Sejak kecil mrka memulung demi menyambung hidup. Mrka mulai mengenal sepak takraw sejak SMA. Alasannya sederhana : jika mrka mau latihan sepak takraw dan berprestasi, maka sekolahnya akan digratisin.
.
Mrka milih sekolah yg bisa gratis sebab mrka tak sanggup jika sekolahnya harus bayar. Ortu mrka tak sanggup biayai. Untk membeli sepatu buat latihan sepak takraw mrka nyari uang sendiri. Misal ikut bantu nyuci baju2 tetangganya yg berada dan jg dg memulung.
.
Perjuangan yg tak mudah namun tetap harus dijalani demi masa depan yg lbh baik. Krn giat berlatih, mrka pelan2 bisa menuai prestasi sepak takraw. Mulai dari level Porda, PON, Sea Games hingga level Asian Games.
.
Pd Asian Games 4 tahun lalu di Incheon Korea, mrka meraih perunggu. Mrka akan ikut bertanding lagi di Asian Games 2018 sekarang ini. Berkat prestasi sepak takraw, mrka pelan2 bisa mengumpulkan tabungan untk membiayai orang tua mrka naik haji. .
Berkat doa orang tua juga kami bisa spt ini, ujar mrka saat mau melepas orang tua mrka naik haji. Ada nada haru dan bahagia di wajah mereka saat itu.
.
Lahir dan besar dari keluarga miskin. Dipaksa kerja nyari uang sendiri dg memulung sejak remaja. Lalu gigih berlatih sepak takraw agar bisa gratis sekolah. Dan hari2 ini mrka jadi wakil untk mengharumkan nama bangsanya.
.
From zero to hero.
#AsianGames
.
Mrka dulunya pemulung. Berkat latihan keras, mrka bisa menuai prestasi. Mereka pernah bilang : hargai proses dan perjuangan yg keras. Sebab proses tak akan pernah menghianati hasil.
.

Husnu Mufid

Pemred MM.com