Banyuwangi, 12 Oktober 2021-menaramadinah.com- Untuk kali kesekian, SMP 2 Genteng membuat kejutan. Di ajang bergengsi, rangkaian B-fest, bertajuk ‘Melestarikan Budaya Daerah, Cinta Berkebaya’ gelaran Festival Kebaya Milenial 2021 Kab. Banyuwangi, begitu diminati para remaja.
Di luar sangkaan banyak orang, gelaran yang dibuka untuk umum itu, prestasi yang lazimnya diraih orang kota, eh ternyata disabet dua-duaya oleh siswa asuhan Bunda Wahyu (panggilan kasek Dra. Hj. Wahyu Handayani, M.Si.).
Bukan kebetulan, kata Bunda, mereka mendapatkan juara memang sudah dipersiapkan, dilatih baik oleh guru pembina maupun pihak praktisi modeling. Diketahui bahwa Festival Kebaya Milenial Kab. Banyuwangi 2021 yang digelar Jumat, 9 Oktober di halaman Dispar, juara dua dan tiga diborong oleh siswa asuhan, Kepsek asal kota tahu itu.
Hal yang luar biasa. Pujian datang dari sana-sini. Mengapa? kegiatan serupa umumnya konsumsi orang kota, dari keluarga ‘gedongan’, ehh ternyata?.
Acara yang dibuka Bupati Ipuk Festiandani A.A. Anas itu ramai dikunjungi khalayak untuk melihat bagaimana festival yang eksklusif itu digelar.
Festival itu bersifat umum. Penyelenggara kegiatan dari Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI yang diketuai oleh Sukanti Swastikawati) menetapkan juara I ternyata mahasiswa universitas negeri di Jatim dan juara 2 dan 3 diraih oleh siswi sekolah pinggiran di Kecamatan Genteng.
Kedua siswi tersebut Ayzella Price kuaisya dan Siti Arini Kanya Dewi, masing-masing kelas VIII SMP 2 Genteng. Cocok dengan slogannya “sekolah boleh pinggiran tetapi prestasi terdepan”.
Benar adanya, kunjungan awak media ke sekolah yang lagi dipersiapkan untuk mendapatkan gelar “sekolah adiwiyata nasional” itu, raihan prestasinya mengagumkan, baik siswa maupun tenaga edukatifnya. Bukan berita isapan jempol, tetapi benar-benar fakta.
Tidak hanya sekedar cantik, gemulai, tetapi gerak kreativitas dan kepribadian peserta turut menentukan penilaian yuri. Perlu diketahui bahwa niat dari KKI kecuali untuk memarakkan produk unggulan nasional ‘batik’ juga dalam rangka mempertahankan tradisi ‘adi luhung’ nenek moyang, perempuan (Jawa khususnya) identik dengan kebaya.
Sekadar diketahui, dalam 2 bulan ini, prestasi SMP 2 Genteng; 1. menjuarai (juara 1) lomba lari tingkat kabupaten untuk kategori umum 400 M putri, a.n. Anisa Dwi Ramadani,. 2. Lomba guru berprestasi tingkat kabupaten juara 2, dan 3. berhasil meng-gol-kan 4 guru penggerak.
Terkait dengan adanya lebih dari satu guru yang lolos sebagai guru penggerak, SMP 2 Genteng menjadi kandidat sekolah penggerak (SP) yang nantinya akan mendapat proyek penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Sekolah Penggerak (Kurikulum SP).
MR Jurnalis Citizen Menaramadinah.com