Kota Cirebon – Satu hari paska penyegelan Keraton Kasepuhan oleh Kelompok Kuda Putih pada Selasa 17 Agustus, Rahardjo Djali menobatkan diri menjadi Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, dengan gelar Sultan Aloeda II Rabu 18 Agustus 2021.
Dengan demikian, kini ada dua sultan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Pertama Sultan Sepuh XV, Luqman Zulkaedin yang menggantikan mendiang ayahnya Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat dan ke dua, Sultan Raharjo Djali yang baru Jumenengan dengan gelar Sultan Aloeda II.
Acara digelar melalui prosesi Jumenengan yang dilaksanakan di Umah Kulon yang masih berada Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Benar prosesi Jumenengan telah kami gelar atas kesepakatan keluarga besar. Acara dihadiri Dewan Kalungguhan, sejumlah kiayi dan perwakilan wargi keraton,” ujar Juru Bicara Sultan Aloeda II, Kamis 19 Agustus.
Ia menyebutkan, di bawah kepemimpinan Sultan Sepuh Aloeda II, diharapkan ke depan Keraton Kasepuhan Cirebon lebih maju lagi.
Penataan akan segera dilakukan oleh Sultan Sepuh Aloeda II. Termasuk menginventarisir aset dan pusaka keraton yang selama ini diduga raib.
Begitupun langkah-langkah hukum akan segera dilakukan, termasuk komunikasi dengan pemerintah yang selama ini memang sudah terjalin.
Rahardjo Djali mengajak, agar bersatu bersama. Melaksanakan adat istiadat. Dan segala sesuatunya ditentukan lewat musyawarah terlebih dahulu.
“Bersatu Kesultanan Cirebon akan menjadi maju lagi dan mengembalikan marwah leluhur,” katanya.
Sementara itu, disinggung apakah prosesi Jumenengan itu atas sepengetahuan pihak Sultan Sepuh XV, Luqman Zulkaedin, disebutkannya semuanya atas kesepakatan keluarga. Sehingga tak perlu memberitahu atau pun mengundangnya. (isi)