Tanah Airku

Karya : Mujiono MJ

Setelah sekian tahun, merawat dan tiada henti memandangi wajahmu.
Kenapa hari ini, tiba-tiba aku menangis dan ingin menjerit setelah kutemukan tubuhmu penuh luka berdarah-darah.
Lebam hitam, merah bengkak oleh tusuk belati tajam,
hingga air mata tak henti mengalir membela nasibmu yang terkhianati.

Banyak orang kini berubah pongah, menghabisi nafas dalam paru dan jantungmu, demi kepentingan nafsunya yang membara.
Sawah ladang berubah warna. Hutan liar dikeringkan, berjuta pohon tumbang dan takluk di kaki duli mereka yang rakus.

Aku menangis, karena bisanya hanya menangis.
Berjuta anak-anak, bisanya juga hanya melihat sambil bertanya dalam hati pada bapak emaknya.

“Besok, kami pasti tak bisa bermain di hutan itu lagi, mak. Karena telah digusur. Kenapa ya, mak ?”

Bapak emaknya juga hanya bisa menjawab dalam hati,
” Bapak dan emak, besok juga tak bisa lagi bercocok tanam, anakku. Sawah ladangnya tiada lagi. Karena telah terjual demi pabrik-pabrik, perumahan mewah, dan berjuta kilo meter jalan tol”………….
,….,………..Merdeka untuk siapa sebenarnya !!!!!

Kediri, 16 Agustus 2021