SMP PGRI 1 Buduran Gandeng Gets Indonesia Gelar Character Building

SIDOARJO – menaramadinah.com-Guna membangun karakter yang lebih unggul untuk GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan)-nya, SMP PGRI 1 Buduran menggelar training pengembangan karakter, Senin (2/8/2021).

 

Kegiatan yang bertajuk Character Building with Panca Olah Method ini bekerja sama dengan Gets Indonesia, dengan narasumber spiritual coach Indra Hanjaya, M.Si.

Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengatakan, perkembangan zaman dan cobaan pandemi Covid-19 jangan sampai menyurutkan upaya untuk menjadi manusia standar, bahkan manusia yang lebih baik.

“Jika seminggu yang lalu, rekan-rekan guru dan tenaga kependidikan sudah mendapat pembekalan dan motivasi dari pengurus yayasan, kini mendapat tambahan materi dari Character Building,”katanya.
Pihak sekolah juga mengapresiasi pihak Gets Indonesia yang sudah berkenan menjalin kerjasama.

Untuk bersama-sama bersinergi guna memajukan kualitas pendidikan, khususnya dalam memberikan layanan terbaik kepada anak didik. Kemitraan ini pun ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd dan CEO Gets Indonesia, Sri Herlina, S.Psi.
CEO Gets Indonesia, Sri Herlina, S.Psi dalam pengajuan kerjasamanya kepada Kepala SMP PGRI 1 Buduran menyebutkan, sejalan dengan Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam draf Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, di mana salah satu pilar utamanya ialah Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Maka, pihaknya siap bekerja sama untuk dapat menunjang program pengembangan sumber daya manusia, baik dalam aspek karakter, kompetensi dan hasil belajar guru. Diwujudkan dengan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.

Ditambahkan oleh perwakilan Gets Indonesia, A. Bagus Kazimi bahwa lembaganya lahir pada tahun 2016 untuk menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045. Gets Indonesia Education for Life, dulu bermula bernama Gets Academy. Ada 3 bidang yang ditangani: training, coaching, dan terapi. Pada tingkat atas, untuk coaching dan terapi melayani kelas eksklusif.

“Pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama. Gets Indonesia hadir untuk menjadi mitra lembaga pendidikan,”ujarnya.

Spiritual coach Indra Hanjaya, M.Si menyampaikan sebagai syarat utama training yang diampunya: peserta harus sadar penuh dan hadir utuh. Sebab, supaya terjadi transfer nilai, rasa, dan contoh.

“Sesuai Psikologi Terapan, sebaik-baik cinta adalah kontribusi dengan tulus dan ikhlas. Semuanya akan menjadi energi positif,”katanya.

Sebagai awal training, para peserta diajak mengenal dirinya masing-masing. Dengan menuliskan nomor barcode masing-masing, yang terdiri dari anak keberapa, nomor rumah, nomor keberuntungan, dan 4 digit belakang nomor HP. Supaya dihafalkan dan juga menghafal sebanyak-banyaknya nomor barcode rekannya yang hadir sebagai peserta training.

Untuk lebih mengenal dirinya masing-masing, peserta juga diminta menuliskan kekuatan dan kelemahan diri. Yang juga cukup filosofis yakni saat peserta ditanya: dari mana asal kita, siapa diri kita, dan mau kemana tujuan kita.

“Ini mengandung nilai-nilai ketauhidan, khususnya membangun kesadaran kita sebagai hamba Allah SWT,”ujarnya.

Disebutkan, mindset programnya: manusia itu merupakan ciptaan Allah, untuk bisa berubah manusia harus berusaha mengubah dirinya, dan dimulai dari pembangunan manusia dengan menumbuhkan nilai-nilai kesadaran.

“Mengutip Dr (HC) Ary Ginandjar Agustian: manusia bukan ember yang harus diisi, tapi api yang harus dinyalakan,”katanya.

Panca olah method yang dimaksudkan meliputi: olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga, dan olah karsa. Kelima olah inilah yang menjadi ranah untuk aktualisasi diri manusia. Sedapat mungkin bertransformasi menjadi manusia yang paripurna (insan kamil). Panca olah ini diilhami dari ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Coach Indra Hanjaya juga mempresentasikan Skema Panca Olah yang berpilah EMAS (Enlightenment/pencerahan, Mastery/keahlian, Actualization/aktualisasi, Synergy/kerjasama), dengan landasan Belief System berupa iman dan takwa kepada Allah SWT. Di atasnya ada olah pikir berupa literasi, olah hati berupa etika, olah rasa berupa estetika, olah raga berupa kinestetik, dan olah karsa merupa karya.

“Saya mengajak guru dan tenaga kependidikan SMP PGRI 1 Buduran untuk lebih berdedikasi. Caranya dengan fokus dan totalitas sebagai pertolongan Allah SWT. Impak positifnya akan menjadi energi yang besar, mentalitas yang tidak tergoyahkan, dan mentalitas yang lebih baik,”katanya.

(Koesmoko, Humas SMP PGRI 1 Buduran)