Innalillahi Wa Inna Ilaihirojiun Neta Pane Ketua IPW Telah Berpulang

 

Jakarta-menaramadinah.com-Rabu (16/06/2021) pukul 10.40 WIB, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat, Jawa Barat. Itulah sebagai penanda, Neta S. Pane menghembuskan nafas terakhir. Ia rekan seprofesi, sebagai sesama jurnalis. Ia sahabat, sebagai sesama warga Kandang Ayam, Rawamangun, Jakarta Timur.

Ketika ia tiba di rumah sakit beberapa hari sebelumnya, selang oksigen susah masuk ke tubuhnya. Beberapa menit bantuan pernafasan tersebut, tertunda. Alur nafasnya terganggu. Kemudian bantuan pernafasan tersebut berhasil dilakukan dan proses perawatan pun berlangsung.

Pada Minggu (13/06/2021), sahabat saya Yon Moeis berkabar di laman FB, kondisi Neta Pane membaik. Tentu, kabar tersebut melegakan. Bukan hanya melegakan Yon Moeis dan saya, tapi juga melegakan kawan-kawan Neta Pane, yang tersebar di banyak tempat di negeri ini.

Sebagai jurnalis, pergaulannya luas. Sebagai pendiri dan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), network-nya lebih luas lagi. Tentu, banyak yang kehilangan, dengan kepergian Neta Pane ini. Ia asyik diajak ngobrol dan ceplas-ceplosnya sering membuat orang terkaget-kaget.

Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, ia mengunggah foto sedang berada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat. Kemudian, ia mengunggah foto sedang berada di Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Ia memang kerap berpergian untuk berbagai urusan.

Jika sedang berada di Jakarta, Neta Pane lebih sering mangkal di Kandang Ayam, Rawamangun. Itu markas para mantan jurnalis dari berbagai media. Adakalanya ia pergi dengan Yon Moeis, kemudian balik ke Kandang Ayam. Kadang pergi dengan Yosef Erwiyantoro, Presiden Kandang Ayam, kemudian kembali ke tempat yang sama.

Bahkan, ketika stasiun televisi hendak mewawancarai Neta Pane selaku pengamat kepolisian, wawancara audio visual tersebut kerap dilakukan di Kandang Ayam. Di berbagai kesempatan, Neta Pane kerap menjadi penyulut diskusi panas, yang kemudian ditutup dengan kunyah-kunyah di sop kambing Tiga Saudara, juga di Rawamangun.

Maka, sangat berat bagi kami, ketika Neta Pane pergi untuk selamanya. Kami sangat kehilangan. Terlepas dari semua itu, kami ikhlas atas semua kehendak-Nya. Semoga Sang Pencipta memberikan yang terbaik untuk Neta Pane. Isya Allah.

salam dari saya Isson Khairul
Persatuan Penulis Indonesia