DPD APKASINDO SIJUNJUNG BERSAMA BIDANG PERKEBUNAN SOSIALISASI PEREMAJAAN KELAPA SAWIT (PSR) DI NAGARI SUNGAI BETUNG.

 

SIJUNJUNG-menaramadinah.com-Dewan Pengurus Daerah ( DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKSINDO) bersama Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dikelompok tani Nagari Sungai Betung Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat Kamis (03/06/2021)

Hadir dalam acara ini Defri Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian bersama Tim PSR, Bagus Budi Antoro MPd Ketua DPD APKASINDO Kabupaten Sijunjung, Pj Wali Nagari Sungai Betung besèrta Perangkat Pengurus dari 5 Kelompok tani serta Undangan lainnya.

Basar Pj Wali Nagari Sungai Betung menyampaikan selamat datang Kepada Bapak kabid Perkebunan beserta tim PSR, serta Ketua DPD APKASINDO Sijunjung dalam acara sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat di Nagari Sungai Betung.

“Luas Areal di Nagari Sungai Betung lebih kurang 5 ribu hektar itu diluar areal hutan Suku dan ulayat dan dari luasan tersebut sekitar 10 persen ditanami tanaman Pangan dan Polowijo, Sisanya dibudidaya oleh masyarakat dengan tanaman Perkebunan Karet 40 persen, Sawit 15 persen sedang yang 5 persen di tanam oleh masyarakat dengan tanaman Campuran dan yang 30 Persen lahan tidur ” Ujar PJ wali

Di tiga tahun terakhir lanjut PJ Wali Perkebunan Karet Rakyat tidak bisa menghasilkan Produksi yang maksimal karena kondisi tanaman sudah tua dan harga karet terus anjlok, kondisi ini sangat berpengaruh terhadap tanaman
Yang tidak pernah dirawat, jangankan untuk merawat Kebun untuk dapat makan keluarga Petani Saja Sudah Alhamdulillah

Darul salah satu pengurus kelompok tani menyampaikan apa yang disampaikan Pak PJ wali itu memang benar mangkanya saya bersama pengurus kelompok tani hadir disini untuk mencari tahu tentang tata cara pengusulan Perkebunan Sawit Rakyat yang dibiayai oleh BPD PKS

“Kami bersama anggota Kelompok tani Sepakat akan mengganti tanaman kebun Karet yang sudah tua dan Kebun sawit yang bibitnya diambil sembarang yang ternyata hasilnya tidak maksimal untuk itu kami bertekat untuk beralih berkebun Kelapa sawit yang pada saat ini memberikan harapan baru Petani Sejahtera dengan Program Replanting. dan Kami berharap Kepada Bapak Kabid Perkebunan untuk bisa meneruskan mimpi kami ini kejenjang yang lebih tinggi agar kami bersama masyarakat petani disini kedepan dapat menikmati gurihnya harga sawit yang cenderung melambung tinggi.” Ujar Darul

Defri Kabid Perkebunan dalam sosialisasi PSR ini menyampaikan Program Peremajaan Sawit Rakyat yang dilaksanakan di Indonesia pada saat ini dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dibawah kendali Kementrian Keuangan Republik Indonesia

” Sumber dana PSR diperoleh BPDPKS dari dana Pungutan Ekspor CPO jadi dananya diperoleh dari petani untuk membantu petani yang lain, sedang persyaratan untuk mendapatkan bantuan dana PSR ini adalah Petani Atau Pekebun Kelapa sawit yang sawitnya sudah tua kurang produktif atau salah bibit yang diusulkan oleh kelompok tani atau KUD Perkepala Keluarga (KK) maksimal 4 Hektar dan minimal 0,5 hektar dalam radius 10 Kilometer dengan perlengkapan KK, KTP, Sertifikat kalau belum ada bisa surat keterangan Tanah (alas hak ) yang di keluarkan wali Nagari,” ujar Kabid perkebunan

Kalau semua persyaratan sudah lengkap lanjut Defri Kirim kedinas pertanian Sijunjung melalui Bidang Perkebunan untuk diteliti dan di kroscek dan kalau ada kekurangan untuk diperbaiki dan kalau sudah lengkap akan direkomendasi ke Dinas Provinsi dan di teruskan ke dirjenbun Kementrian Pertanian untuk direkomendasi sebagai syarat untuk Pengeluaran Dana Bantuan PSR dari BPDPKS kepada Petani yang besaranya pada saat ini 30 juta perhektar.

” berdasarkan analisa Bidang perkebunan total pembiayaan Peremajaan Kelapa Sawit mulai dari Nol sampai dengan buah pasir sebesar lebih kurang 50 juta, nah kalau sudah dibantu 30 juta dari BPDPKS sisa kekurangan 20 juta bagi petani yang tidak punya uang akan dicarikan Kridit dengan Perbankan tapi bagi petani yang punya. Gus