KEGIATAN SOSIALISASI EMPAT PILAR / EMPAT KONSENSUS BANGSA MENJADI HAL YANG PENTING UNTUK MEWUJUDKAN SDM YANG UNGGUL DAN SEBAGAI PENOPANG KOKOHNYA INTREGASI NKRI

Dr. Arya Wedakarma (Senator DPD / MPR RI B.65 Provinsi Bali) melaksanakan kegiatan Sosialisasi MPR RI dengan kaum intelektual, generasi muda, akademisi dan tokoh masyarakat bertempat di Gedung Pancasila Renon, Denpasar – Bali.

Menurutnya,  bangsa Indonesia sejatinya sudah memiliki fondasi yang dikenal dengan istilah Empat Pilar / Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Empat pilar tersebut telah menjadi sejarah perjalanan bangsa Indonesia, dan menjadi komitmen kebangsaan yang harus terus digerloran disosialisasikan dan diimplementasikan, maka terkait dengan hal tersebut Senator DPD/MPR RI Provinnsi Bali Dr. Gusti Arya Wedakarna secara konsisten dan sesuai dengan amanat konstitusi terus melaksanakan kegiatan dan memberikan wawasan kebangsaan terkait dengan Empat Konsensus Bangsa.

Untuk dapat membangun Indonesia maju serta dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter. Ini memerlukan komitmen kebangsaan yang kuat serta kerja keras dan kerja tuntas.

Ini bukan pekerjaan mudah, bukan pekerjaan jangka panjang, melainkan kerja-kerja yang terus berkelanjutan. “Ungkap Mantan Rektor Universitas Marhaen yang saat ini sebagai Senator RI Utusan Provinsi Bali saat memberikan sambutan dan pemateri dalam kegiatan Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaaan di Gedung Pancasila Renon, Denpasar – Bali.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada berbagai tantangan bangsa, yakni masalah kemiskinan, stunting, radikalisme, terorisme, intoleransi, anti NKRI, anti Pancasila, bahkan anti terhadap pemerintah yang sah.

Untuk itu, permasalahan tersebut harus dapat diatasi melalui teologi kerukunan yang tidak hanya damai, tetapi juga saling membantu gotong royong serta dengan penguatan SDM yang berkarakter pada jati diri bangsa.

“Dua hal penting yang harus dibangun oleh seluruh entitas bangsa ini adalah teologi kerukunan, keinginan untuk selalu rukun dan juga memiliki kemampuan untuk merukunkan.

Teologi kerukunan adalah teologi bukan hanya berdampingan secara damai tetapi juga saling menolong, saling membantu, saling mendukung dan gotong royong serta bagaimana kita dapat mengutkan generasi muda agar tidak mudah terombang ambing, generasi muda harus mempunyai rasa kesatuan yang sama, rasa kecintaan pada Negara yang sama, hal ini jikalau bisa terwujug makan bukan sebuah keniscayaan NKI akan tetap ajeng dan kokoh” tegas Senator RI Provinsi Bali tersebut.

Adapun pelaksanaan kegiatan Sosialiasasi Empat Pilar / Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara Anggota MPR RI B.65 Provinsi Bali didampingi oleh dua pembicara yakni Putu Dian Ayuningtyas,S.H., S.kep., M.H selaku Akademisi dan Praktisi Hukum dan Ni Made Widani, SE., MM selaku Akademisi dan Pengamat Sosial Politik dan Ekonomi.

Putu Dian Ayuningtyas menambahkan “Nilai-nilai Empat Pilar sebagai legacy yang sudah sepatutnya harus kita jadikan warisan kebangsaan yang harus kita jaga kita rawat dan yang lebih penting lagi kita hadirkan dalam setiap ruang publik dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan Pancasila adalah harga mati, harus sering kita diskusikan dengan implementasi, Pancasila harus terus kita gelorakan dalam keteladanan kita, pungkasnya serta ditabamkan oleh Ni Made Widani “Apabila Pancasila dilaksanakan, maka akan terwujud implementasi UUD 1945 sehingga terbentuk NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Untuk menghadapi potensi disintegrasi bangsa, keempat pilar tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Faktor pendidikan juga perlu mendapat fokus yang baik, agar rakyat semakin pintar dan sejahtera “pungkasnya.  HUSNU MUFID