Gus Wal : Jangan Suriahkan Indonesia, Jangan “MegaMendung”- kan Trawas, Mojokerto Jatim Menjadi Tempat Pengkaderan Teroris Oleh Eks HTI FPI

 

Oleh AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).

Publik seantero tanah air gembira ria dan sujud syukur tatkala Pemerintag membubarkan HTI pada 19 Juli 2017.
Ya Rakyat Indonesia bersuka cita merayakanya, inilah kemenangan rakyat Indonesia, itulah kemenangan Pancasila.

Dan kembali Rakyat Indonesia bersuka cita, gembira tatkala 30 Desember 2020 FPI juga dibubarkan , beserta larangan aktivitasnya dan pennggunaan atributnya.

Selesai masalah? belum…
karena sejak dibubarkan hingga kini, mantan Fungsionarisnya, pengurus dan anggotanya masih eksis.
masih “sering berisik”, masih melanjutkan kampanye “mendirikan halusinasi khilafahnya” di berbagai tempat.

Di Media Sosial mungkin frekuensi kebisingan dan keberisikan mereka “sedikit” berkurang tatkala satu persatu tokoh tokoh mereka mulai ditangkap dan ditindak tegas seperti Muhammad Rizieq Shihab, Munarman, Soni Eranata (Maaher Ath Thuwalaibi), dll.
namun kita perlu mengingat jika Tokoh Tokoh HTI seperti Ismail Yusanto dan para pembesarnya masih bebas sebebas bebasnya.
Dalam artian para Tokoh, Pembesar dan anggota HTI masih bisa menyebar luaskan ajaran ideologi “halusinasi” Khilafahnya baik di tingkat pusat, wilayah, dan daerah.

Pemerintah Dan Aparat Penegak hukum masih membiarkan mereka beraktifitas sebebas bebasnya.
Dan itu oleh mereka atas nama demokrasi (yang sebenarnya mereka sebut kafir dan sesat) digunakan sebagai celah untuk terus eksis menyebarkan paham ideologi “halusinasi” khilafahnya.

Pasca beberapa bulan lalu bekas markas FPI di Petamburan digeledah dan diketemukan “diduga” barang barang yang bisa digunakan untuk merakit bom, maka seyogyanya pemerintah dan aparat penegak hukum harus lebih mengawasi dan membatasi ruang lingkup eks FPI HTI, serta harus “lebih berani” menutup markas, lembaga, yayasan dan sekolah yang didirikan ataupun yang berafiliasi dengan mereka, agar kedepan anak cucu kita selamat dari paham ideologi “halusinasi” khilafah, radikalisme terorisme.

Yang lebih harus kita waspadai adalah upaya upaya “memegamendungkan” kawasan kawasan wisata dan pegunungan yang indah yang banyak sekali terdapat di negeri ini.

Yang Paling mengagetkan penulis adalah jika di daerah kawasan wisata Trawas Mojokerto Jawa Timur (yang sangat terkenal dengan hawa dinginnya, pemandangan alam yang indah serta mata air terbaik terbersih di Indonesia) eks tokoh ataupun pembesar HTI di wilayah Jawa Timur seperti Abdul Muis
DR. Faqih Syarif M. Si
Laode Heru Elyasa (Heru Ivan), Asrori Muzaki, Arif Eko Subekti Rajin Sekali “mengunjungi” Trawas, dan kedatangan mereka inipun juga sudah sangat meresahkan warga masyarakat sekitar.

Usut Punya Usut, kedatangan mereka di adalah upaya mereka untuk membuat sebuah lembaga, entah yayasan ataupun sekolah berasrama di trawas.

Dan dari pihak masyarakat Trawas Pun warga sangat menolak dan keberatan jika di daerahnya didirikan lembaga, yayasan ataupun sekolah berasrama oleh mereka yang ideologinya dilarang oleh negara.

warga masyarakat trawas yang notabene adalah masyarakat religius, berbudaya dan mencintai alam nya itu tidak ingin daerahnya ada kelompok kelompok yang anti terhadap pancasila sebagai jatidiri dan dasar negara.

Terlebih, saat ini di beberapa kelurahan di trawas sudah ada eks HTI yang masuk menyusup di beberapa kelurahan dengan dalih membuat wahana rekreasi baru namun didalamnya juga dijadikan untuk camp doktrinasi ajaran mereka yang tidak sesuai dengan yang diyakini oleh masyarakat trawas, dan kami sangat berharap pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera lekas menindak tegas lokasi lokasi tersebut, terang warga yang ngopi bersama penulis.

Sebelum Daerah Hijau yang dingin, indah dan asri ini dijadikan tempat untuk pelatihan dan pengkaderan teroris dan dijadikan tempat untuk mengkader ideologi “halusinasi” khilafah, maka pemerintah dan aparat penegak hukum harus tegas terhadap mereka dengan menutup tempat tempat itu dan menolak izin pendirian lembaga, yayasan maupun sekolah berasrama yang akan didirikan oleh eks HTI FPI dimanapun berada tak terkecuali di trawas, prigen, pacet, Batu dan seluruh wilayah Indonesia.

Jangan Jadikan Kawasan Indah, Hijau, sejuk damai nan asri menjadi hamparan bom seperti di Afganistan, Iraq Dan Suriah.
Jangan Suriahkan Indonesia
Jangan MegaMendungkan Trawas.

Bersama Kita Wujudkan Indonesia Berpancasila, Aman Makmur Damai.
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila.
Merawat Tradisi Budaya Nusantara.

AR Waluyo Wasis Nugroho
Rumah Pancasila Jombang
GARDA BENTENG NUSANTARA
bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri.