Pondok Keling Mahir Ar Riyadh Pesantren Tertua di Pare Kediri

Pondok Keling “Mahir Ar Riyadh” Ringinagung, Pondok Tertua di Pare Kediri yang berusia lebih Dua Abad (didirikan sekitar 1800-an). Berikut ini laporan Imam Nakha’i :

Hampir Setiap Hari Raya Iedul Fitri, saya selalu berkunjung ke Pondok Ini, sekedar Ziyaroh Ke Makam Pendirinya Syaikh Imam Nawawi, atau sekedar Shalat di Masjid tertua di Pare-Kediri ini.

Masjid di lingkungan pondok yang dikenal dengan Masjid Ringinagung ini sangat Sederhana, jauh dari kemewahan, namun sangat bersahaja. Dikelilingi beberapa pohon Sawo, yang membuat masjid ini terasa dingin dan Asri.

Di serambi Masjid terdapat Gentong kuno terbuat dari Batu Andesit, berwarna hitam keabuan, bertuliskan Aksara Kwadrat “Sekaring Bawana” yang mengandung Ajaran Bahwa Kehidupan yang baik adalah yg bisa memberi manfaat bagi sesama mahluk ciptaan Tuhan. Konon gentong dengan kaligrafi ini berasal dari Kerajaan Panjalu yang berlangsung antara tahun 1117 hingga 1130 M.

Pujian dan bacaan dalam shalat juga sangat sederhana, tidak mendayu-dayu yang kadang hanya mengandalkan keindahan suara dan makhraj tapi hampa makna. Bahkan kalau ingin shalat jum’at super cepat, ya di masjid ini. Khatibnya Ndak pernah berubah rubah, tidak menggunakan pengeras suara, dan hanya membaca rukun rukun khutbah, sekitar 2 sampai 3 menit. Bandingkan dengan khutbah di masjid masjid kota, yang sekalipun sudah pakai pengeras suara namun masih teriak teriak, panjang sekali, dan terasa mebosankan, karena memposisikan seakan akan jama’ah nya bodoh semua.

Khatib Jum’at selalu dijalankan oleh pengasuh generasi ke 5 ini, yang sangat sangat sederhana, mengenakan terompah kayu, baju seadanya, dan kopiyah hitam yang tak lagi hitam. Kemana mana selalu mengenakan sepeda ontel jaman kuno, tidak ada motor apalagi bermobil. Bukan tidak mampu membeli, melainkan begitulah pilihan hidupnya.

Saya Senantiasa berkunjung ke Adik dari Pengasuhnya saat ini, Gus Jauhari, saya meyebutnya “Om Juhe” sebagaima orang menyebutnya. Sesekali sowan juga sama Pengasuhnya, dan dijumpai dengan meja dan kursi kayu yg sangat sangat sederhana. Ingin nya berfoto selfi sama beliau, tapi saya sangat takut. Ya akhirnya hanya foto dengan gentong keramat itu.

Beberapa santri di Mahir Ar Riyadh ini, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. kang Santri ini (begitu mereka dipanggil) ada yang membangun ruangan ruangan asrama sendiri, dengan bangunan khas pesantren kuno, seperti masih hidup di 200 tahun masa lalu. Namun konon Alumninya banyak yang menjadi kiyai kiyai besar.

(Bersambung)

Kerenceng Kepung Kediri 15 05 21