Mengunjungi Makam Imam Ghozali

 

Sedikit kisah perjalanan Ke maqam Imam Ghazali yg merupakan ke 3 kalinya bagi saya (Insya Allah dokumentasi video akan saya posting setelah cerita ini). Berikut ini kisahnya dari laporan Rachmad H Rachart:

Pasca ketika saya sampai di ibu kota Khurasan yaitu kota Mashad pun langsung ziarah ke Imam Ali Ridho yang menjadi central ibu kota Mashad dan dilanjutkan ke Ke terminal Metro untuk tujuan ke wisata di kota Thus yang brjarak 15 km dari ibu kota Khurasan.

Jadi, Seperti kalian tahu bhwa di kota Thus itu ada 2 tempat Maqam Ulama terkenal yaitu

1. Syaikh Firdowsi (Penyair Sastra Persia)
2. Imam Ghazali Rahimahullah

 Reruntuhan Madrasah  Imam Ghozali.

Di samping itu pula ada bbrapa peninggalan sejarah seperti reruntuhan benteng, dll. Tapi ada hal yang unik dari foto gedung di belakang saya yang kalian lihat itu bukanlah Maqam (Kuburan Imam Ghazali) melainkan merupakan Madrasah, petilasan dan tempat tinggal trakhir kali Imam ghazali sampak beliau wafat di kota thus.

Dan jasadnya pun tidak di maqamkan digedung tersebut melainkan jarak lumayan jauh dari gedung yang harus di tempuh dengan berjarak 3 KM dengan jalan kaki (Sbb rumah/madrasah itu trpisah dengan maqamnya).

Menulusuri perjalanan ke maqam tersebut (Dngn jalan kaki) mngkin agak sdikit menantang jika melewati arah pemukiman penduduk. Di sekitaran penduduk tersebut kebanyakan enggak memberi tahu kepada para musafir (wisatawan) tempat dan keadaan Maqam imam Ghazali pun juga biasa mereka beralasan tempat itu jauh dan gak berfaedah.

Hal yang mmbuat saya takjub adalah maqam Imam Ghazali itu berbeda dengan Peninggalan seperti madrasah atau tempat tinggal (yang memiliki fasilitas perawatan yang memadai dari otoritas stempat, melainkan maqam imam ghazali itu di tepi jalan (jaraknya 100 meter) di kelilingi tanah lapang yang luas (insya Allah di video akan lbih jelas) dengan keadaan tidak terawat bhkan pagar pembatas tidak ada (Hanya sebuat parit yang mengelilingi) yang mungkin hewan ternak dan gembala bisa masuk kapan saja di maqam tersebut serta di tendannya adanya plank penanda bahwa maqam tersebut adalah Imam Ghazali.

Sebagai pecinta karya dan pengikut doktrin pemikiran beliau, Hati dan aqal ini tidak bisa berkata apa apa dan memikirkan apapun, sbb apakah bisa ulama yang memiliki jasa besar kepada kaum muslimin lewat karyanya tapi tempat pengistirahatan nya tak semegah dan sebesar karya karya beliau di dunia.

Minimal fasilitas sosial dan pemugaran dilakukan sebagai warisan dunia dan warisan Islam. Dan jika di bandingkan maqam Syaikh Firdowsi yang bgitu ramai pengunjung dan bhkan smpai ada tiket masuk ke maqam tersebut sebagai akses wisata rohani.

Akhirnya dokumentasi ini kami akhiri dengan Baksos (Bakti sosial) dan pembacaan tahlilan dan yasin di maqam beliau.

Insya Allah stelah ini saya memosting video, dokumentasi saya ke Maqam Imam Shahrastani dan Video untk lebih lengkapnya (Buat teman teman pecinta Imam Ghazali jika ke Iran bisa mnambah sdikit penunjuk agar bisa menemukan maqam trsebut).