Lumajang, 3 Pebruari 2021-Di hadapan ratusan siswi Madrasah Aliyah Yahtadi Lumajang serta Perwakilan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Lumajang- Jember, Anggota MPR RI H. Muhamad Nur Purnamasidi melakukan Sosialisasi empat pilar kebangsaan, Rabu,3 Pebruari 2021.
Pada saat pembukaan acara yang berlangsung di aula Ponpes Hidayatul Mubtadi’in yang berlokasi di Curah petung, Kecamatan Kedungjajang dengan pengasuh KH. Muslich ini ditampilkan berbagai pertunjukan dari para siswi/santri yang mengundang decak kagum serta membanggakan. Bagaimana tidak, ternyata potensi dan keahlian para siswi baik dalam segi hafalan Al-Qur’an, serta kemampuannya dalam memahami serta memberikan tafsirnya sangat fasih dan lancar.
Tafsirannya tadi nampak jelas adanya Moderasi dalam paham keagamaan menjadi daya tangkal terhadap tumbuh kembangnya pemahaman serta perilaku Radikalisme, yang mengancam integrasi bangsa.
Pun demikian dengan kemampuan percakapan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab. Tentunya ini merupakan cikal bakal generasi penerus Qur’ani yang perlu mendapatkan apresiasi serta perhatian dalam kerangka membangun karakter serta akhlak generasi bangsa ke depan. Ungkap pria alumni Fisip Universitas Jember yang senantiasa berkopiah hitam dan lebih familiar disapa Bang Pur.
Lebih lanjut, diutarakan bahwa di tengah role model generasi milineal yang menjadikan gadget sebagai keniscayaan dalam melakukan berbagai aktivitas, diharapkan tidak mengurangi, apalagi sampai menggerus nilai serta semangat bergotong royong dalam membangun suatu relasi sosial. Jujur, terdapat kekhawatiran dengan kemajuan yang begitu pesat utamanya dalam teknologi informasi.
Bila tidak ada filter serta kanalisasi dengan mengarahkan pada hal hal yang produktif dengan inovasi serta kreativitas. Terdapat pula dampak negatif. Kenapa demikian, karena masing masing disibukkan dengan asyik berselancar di dunia Maya.
Karena itulah diperlukan medium untuk menjembatani agar derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi tidak menjadikan generasi muda untuk sekedar asyik masuk menikmati berbagai kemudahan serta hal hal instan lainya yang mengarah pada sikap apatis terhadap kehidupan sosial.
Tetapi juga Meniscayakan adanya relasi sosial, sehingga diperlukan pula interaksi yang terbangun secara langsung. ‘Saling dekat, tetapi terasa jauh, tetapi yang jauh terasa dekat. Kelakarnya.
Masih dikesempatan yang sama, Bang Pur berharap agar berbagai perubahan yang berlangsung secara eskalatif ini mampu diadaptasi, dengan tanpa menanggalkan identitas dan jati diri bangsa.
Ini penting saya kemukakan agar generasi penerus tidak tercerabut dari nilai dan budaya kita yang adiluhung. Bahwa empat pilar kebangsaan yakni Pancsaila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI menjadi “ruh” sekaligus pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Keempat pilar itulah yang menjadikan kokoh dan kuatnya bangsa kita dalam menghadapi berbagai perubahan serta kemajuan yang terjadi. Karena itulah pendidikan sebagai kawah candradimuka tidak hanya sekedar menjadikan manusia manusia yang unggul dan berkualitas, tetapi juga berkarakter serta berakhlakul Karimah yang pancasilais “. Pungkasnya. (Om Iyan)