Oleh : Hilmi Saputra.
# WALIKOTA SURABAYA
Selamat dan semoga Barokah cak Eri!!!
Saya yakin bagi beliau berdua Eri Cahyadi/Armuji untuk bisa sampai ditiitk saat ini bukanlah perjalanan yang mudah. Persaingan ketat sejak deklarasi pendukung, kampanye, beradu program, perang media, rebutan konstituen, debat kandidat sampai pencoblosan telah menghabiskan begitu banyak biaya dan energi. Makanya, bagi pesaingnya pun, kalah kompetisi saat ini berarti mati.
Itulah persaingan dunia politik kita, sikut kanan sikut kiri, didepan nampak tersenyum dibelakang tiba tiba menghantam, tega melakykan apapun, kalau perlu lawan yang sudah kelihatan lemas, habisi sekalian, hancurkan sekalian, agar jalan menuju ambisinya bisa semakin mulus tak ada aral melintang. Memang seperti itukah dunia perpolitikan kita kawan? Atau trendsetting politik saat ini sudah bergeser menjadi ke santun santunan berbudaya? Bisa jadi itu hanya retorika.
Saya bukan orang politik, saya hanya rakyat POLOS biasa. Dengan kemampuan yang terbatas saya bisa menilai mana yang seharusnya saya pilih dan mana yang selayaknya saya dukung. Karena setidaknya saya bisa menilai baik buruknya seseorang, pantas tidaknya seseorang, serius “cengengean”nya seseorang. Meskipun benar tidaknya juga tidak ada jaminan.
Jauh sebelum cak Eri ditawar tawarkan Bu Risma (Tri Rismaharini), saya ingin hadirnya sosok anak muda yang memiliki potensi kuat menggantikan Bu Risma hadir memimpin Surabaya. Disaat diluaran sana banyak sekali baliho baliho bodong bertebaran mempromosikan diri sebagai calon calon walikota sepeninggal Bu Risma, pernah terbersit dalam angan angan saya semoga nama Azrul Ananda (AzA), putra mahkota sang miliarder pemilik JAWA Pos grup mau ikut ikutan tampil sebagai ikon baru kota Surabaya.
Saat itu, AzA saya anggap figur yang paling representatif untuk melanjutkan estafet Bu Risma. Selain mewakili kaum milenial, konsep konsep mambangun sebuah organisasi yang berkelas dunia sudah pernah direngkuhnya. Yang paling saya salut adalah saat menginisiasi DBL Arena beserta program programnya. Dirintisnya sejak 2004, DBL menjadi idola baru dikalangan anak SMA di Surabaya sampai akhirnya merambah ke 27 provinsi di Indonesia. Yang lebih membanggakan lagi, diseluruh gelaran DBL tidak boleh ada sponsor Rokok, Alkhol dan Minuman bernergi. Bayangkan!!!
Belum lagi, saat Presidennya PERSEBAYA ini, kemudian merombak image klub kelas Bonek emperan menjadi kelas Mall dan Hotel. Dan itu semuanya berhasil dibawah kreasi AzA.
Tetapi, Surabaya adalah kota Pahlawan sekaligus kota segudang talenta. Tak pernah akan kekurangan figur lain yang mampu menyulap Surabaya selain sebagi kota Metropolis kelas Dunia juga sebagai kota rujukan pembangunan berskala internasional dengan konsep konsep green living.
Hadirnya Eri Cahyadi mencalonkan diri sebagai calon walikota Surabaya saat itu bagi saya adalah keberlangsungan pembangunan berkelanjutan menuju kota Surabaya yang Keren Abiz. Orangnya masih muda, masih bau santri Ndoresmo dan memiliki kompetensi yang memadai.
Setelah rangkaian panjang Pilwali selama tahun 2020 usai, ternyata mayoritas masyarakat Surabaya masih banyak yang cerdas, masih banyak pintar memilih, masih banyak yang menyayangi kita tercintanya, banyak yang menginginkan Surabaya menjadi kota referensi dunia, menjadi role model kota dengan pembangunan berkelanjutan, buktinya ada pada hasil perolehan suara Eri/Armuji unggul dominan dibandingkan perolehan pasangan pesaingnya, yang terlalu pede dan sedikit ugal ugalan.
Saat hari pertama Eri Cahyadi mendeklarasikan diri sebagai Walikota, Kampung Pacarkeling Tambaksari Surabaya ini adalah wilayah jujugan pertama beliau untuk menemui kami dan keluarga besar kampung kami. Banyak warga yang berharap beliau jadi, meskipun beliau tidak banyak janji, ikuti semua permintaan dan pertanyaan warga sesuai dengan regulasi dan aturan yang ada. InsyaAllah, digawe gampang.
Setelah beliau ngantor di balaikota nanti, dan setelah selesai musim pandemi ini, saya akan merencanakan bersilaturahmi kembali ke rumah dinas beliau sebagaimana beliau saat itu meminta saya agar menyimpan nomor kontaknya dan Alhamdulillah, setiap saya WA Pri dengan basa basi salam setiap hari selalu ada balasan. Dibalik semua momen yang tercipta bersama cak Eri itu tadi, coba amati baik baik di bagian gambar yang ada seorang sosok sederhana, berbaju khas Jawa duduk disamping cak Eri yang sedang orasi, beliau adalah mertua saya, yang diam diam memiliki power yang luar biasa.
Njenengan sanes tiyang engkang sombong cak Eri. Mugi Mugi Amanah, semoga diberi kekuatan untuk mengemban Amanat sebagi walikota terpilih dengan penuh kebanggaan dan tanggung jawab. Tirose njenengan dadi Walikota iku Amanah, siap soro, nglayani wargo.
Congrats, tons of congrats cak Eri!!