NU Harus Menyesuaikan Dengan Realitas Sosial

Pasuruan – menaramadinah.com :
Memperingati hari kelahirannya yang ke 98, NU harus punya kemampuan melakukan penyesuaian dengan dinamika realitas sosial yang ada sekarang ini supaya bisa menjangkau generasi milenial.
Hal itu disampaikan Wakil Khatib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf diacara istighosah Qubro PCNU dalam rangka Harlah NU ke 98 Kota Pasuruan Jl Untung Suropati Minggu malam (28/2/2021).

 

Dikatakan lagi oleh Gus Yahya pengasuh pondok Raudlatut Thalibiin, Rembang begitu nama sapaannya, keadaan saat ini tidak boleh meninggalkan tradisi NU. Jadi tidak cukup dengan model-model lama. Namun diperlukan kemauan keberanian dan kecerdikan untuk mengembangkan media baru. “Model-model pergerakan baru, media yang baru agar bisa menjangkau secara lebih luas dan lebih mendalam termasuk kepada generasi milenial,” kata Gus Yahya.
Dan tidak lupa hari lahir (harlah) NU yang diperingat tersebut, harusnya menjadi pengingat tentang apa tujuan NU serta cita-cita dari pendiri. Visi para pendiri NU bisa dipahami. Mulai dari konteks kelahiran NU sendiri dari lambang yang diperoleh dari berdasarkan istikharah dari KH Ridlwan Abdullah maupun isyarah dari Syaikhona Kholil al-Bankalani.
“Intinya, NU ini dilahirkan untuk menyongsong inisiatif satu tatanan peradaban yang baru bagi seluruh umat manusia,” kata kiai yang Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999-2001 ini.
Tampak hadir, Gus Yahya, adalah Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH M. Nailur Rochman, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, Dandim 0819 Letkol Arh Burhan, Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki. Selain itu, tampak hadir KH Idris Hamid, Pengasuh Pesantren Bayt al-Hikmah.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Pasuruan KH Nailur Rochman — mengingatkan, NU biasanya senang ramai dalam mengadakan kegiatan. Tapi untuk sekarang pola pikir itu harus diubah. “Bagaimana tetap produktif berkarya tanpa menciderai aturan protokol kesehatan demi kebaikan. Untuk itu kami memohon maaf jika istighotsah kali ini tidak bisa dilaksanakan seperti sebelum-sebelumnya,” ujarnya.(aza