Model Pelaksanaan Proyek Yang Perlu Mendapatkan Masukkan.

Blitar -Menara Madinah.com. Ketika ikut turun secara langsung melihat proyek yang masing seumur jagung sudah roboh, ada hal baru dan menarik untuk bahan evaluasi ujar Moch Agus Slamet SE, MM Pembina Jasa Konstruksi Jawa Timur ini ketika di mintai tanggapan awak media menara madinah.

Mengacu pengalamannya selaku rekanan sejak tahun 2000 hingga sekarang di temukannya proyek yang sebelum melaksanakan dana sudah di serap terlebih dahulu dan ketika ternyata dalam pengerjakan ada di sisa akan di kembalikan.

Hal yang menarik bagi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia kabupaten Blitar ini, seandainyapun hal ini sudah menjadi acuan baku, seyogyanya tetap mengacu pada model tender, ada perencanaan yang di kerjakan oleh personil yang kompeten dalam bidang gambar juga pengalaman dalam membuat RAB proyek,di kerjakan oleh pekerja yang juga terbiasa mengerjakan proyek.

Plus yang tidak kalah pentingnya ada tim yang lebih ahli lagi dalam hal pengerjakan proyek untuk di tempatkan sebagai pengawas proyek.

Lain dari pada itu ada ada dana yang di simpan selama katakanlah 3 bulan, sekitar 10 persen guna antisipasi sebagai anggaran pemeliharaan mana kala di kemudian hari perlu ada pembenahan.

Model yang moch agus slamet SE, MM sampaikan ini bertolak belakang dengan yang di dapatinya di lapangan saat itu, mulai perencanaan yang tidak valid, pengerjakan yang kurang maksimal plus fungsi pengawasannya juga.

Di akhir komentarnya penasihat posbakumadi Blitar dan Trenggalek ini bergumam, dan yang lebih celaka lagi ketika terjadi rusaknya bangunan bisa di pastikan akan kebingungan untuk mendapatkan pos anggaran mana yang bisa di pakai.
(MG)Agus s jurnalis citizen MM. Com