Lamongan – menaramadinah.com : Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Paciran, Lamongan kemarin (12/2) me-launching pekan peringatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-98 di Masjid Al-Muhajirin Sidodadi, Kranji, Paciran, Lamongan. Acara malam itu dihadiri puluhan Nahdliyin-Nahdliyat se-Kecamatan Paciran. Acara diawali dengan doa bersama (tahlilan) 40 hari meninggalnya Alm. KH. Ahmad Muhajir Adelan, tokoh pejuang NU setempat.
Dilanjutkan dengan orasi oleh H. Masruri, S.P., Ketua Tanfidziyah MWC NU Paciran. Dalam orasi itu, juga disampaikan apresiasi atas kinerja LAZISNU Ancab Paciran sebagai sebagai organisasi pengelola donasi dari Nahdliyin terbaik se-Kabupaten Lamongan. Dalam rangkaian pekan peringatan harlah NU juga di-launching pembangunan Balai Kesehatan NU di Tunggul, Paciran, Lamongan, juga disampaikan pemberian 9 ekor kambing untuk dikelola dalam penunjang honor (bisyaroh) guru TPQ dan Madrasah Diniyah di Sidodadi, Kranji. Disampaikan pula bahwa ziarah kubur para muassis / pejuang NU Kecamatan Paciran akan digelar secara terbatas karena wabah koronan yang melanda. Selain itu, juga disosialisasikan program pemotretan kartu tanda anggota NU (KARTANU) bagi Nahdliyin.
Acara dilanjutkan pemotongan tumpeng Harlah NU ke-98 oleh KH. Salim Azhar, Rois Syuriyah PCNU Lamongan, dilanjutkan penyerahan secara simbolik 9 ekor kambing, dan pembacaan surat wasiat Alm. KH. Ahmad Muhajir Adelan tentang pengelolaan tanah wakaf dari almarhum untuk NU.
Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama (mauidlotul hasanah) oleh KH. Salim Azhar, dalam ceramahnya yang disertai turunnya hujan beliau banyak mengupas kiprah dan peran Alm. KH. Ahmad Muhajir Adelan untuk NU setempat, dilanjutkan peran beliau dalam pengajaran Al-Qur’an di Kalimantan. Kemudian beliau juga menyampaikan urgensinya doa yang dipanjatkan kaum muslimin pada malam tanggal 1 Rajab, yang insya-Allah mustajab doa itu. Beliau kembali mengajak doa bersama para hadirin untuk Alm. KH. Ahmad Muhajir Adelan yang telah sangat berjasa untuk NU setempat.
Acara malam itu diakhiri dengan doa penutup oleh KH. Abdul Ghoni, Rois Syuriyah MWC NU Paciran, dilanjutkan makan bersama para Nahdliyin-Nahdliyat dengan talaman. (Ried).