Blitar, Menaramadinah.com-Berbicara tentang covid-19 memang melelahkan. Belum lagi bicara ulah oknum yang memanfaatkan momen pandemi untuk mengeruk kepentingan pribadi.
Kecurigaan publik bukan tanpa alasan. Selain banyaknya masyarakat yang tidak percaya atas vonis covid-19 yang diberikan kepada masyarakat yang meninggal, masyarakat bertanya tanya, berapa sebenarnya biaya perawatan 1 pasien covid yang di klaimkan pada negara oleh pihak rumah sakit? Ada yang bilang 100 juta, 200 juta dan 400 juta. Mana yang benar?
Diungkapkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (11/6/2020)
“Untuk yang udah masuk, setiap pasien rata-rata biayanya sekitar Rp 50 juta per pasien. Memang bervariasi tergantung dari masa perawatan,” kata Bambang.
“Ini mungkin yang menyebabkan mahal dan salah satu biaya yang mahal adalah biaya APD. Kalau biaya paling murah biaya perawatan di ruang isolasi yang bukan terkena negatif itu Rp 6,5 juta, sekitar 50% itu untuk biaya APD,” ujar Bambang.
Berbeda dengan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany mengungkapkan biaya perawatan corona itu. Hanya, kata dia, besarnya biaya perawatan pasien corona bergantung pada tingkat keparahan penyakit covid-19 pasien.
Pasien corona dengan penyakit bawaan, seperti diabetes dan hipertensi, serta lemahnya daya tahan tubuh pasien memengaruhi besaran biaya atas perawatan corona atau Covid-19.
“Rata-rata biaya berobat Rp184 juta, antara Rp2,4 juta sampai Rp 446 juta. Jadi saya kira kita jangan egois,” ujarnya Senin (16/11). Kata dia, rata-rata lama perawatan atas pasien corona atau Covid-19 adalah 15,4 hari.
Menanggapi besarnya anggaran yang dikeluarkan negara untuk 1 orang pasien covid-19, ketua LP-KPK Blitar Haryono angkat bicara.
Ditemui awak media di kantornya Minggu (27 Desember 2020) , Haryono mengatakan,” pak mentri, jangan ada dusta diantara kita, saya menantang pak mentri kesehatan yang baru dilantik pada Rabu (23/12/2020) Budi Gunawan Sodikin, untuk membuka data kepada pemilik uang negara yaitu rakyat terkait besaran claim rumah sakit atas biaya perawatan pasien covid-19.Selama ini masyarakat sama sekali tidak tau akan hal ini. Benar tidak yang di ajukan claim oleh rumah sakit itu pasien covid. ”
” Mentri baru, harapan baru, kami minta pak mentri transparan terkait penggunaan uang rakyat ini. Jangan ada oknum rumah sakit yang bermain data perawatan pasien covid 19 untuk kepentingan dompet pribadi, ” Tegas Haryono. ( DJ jurnalis sitizen.com)