Agama Pengokoh Nasionalisme

Oleh : Husni Nurin

Indonesia adalah negara dengan latar belakang yang berbeda-beda, berbeda suku, budaya, maupun agama. Walaupun begitu Indonesia sangat menjujung tinggi budaya toleransi hal ini dapat kita lihat dari penanggalan Indonesia yang memiliki 17 tanggal merah hari besar semua agama. Para menteri, panglima, pejabat tinggi negara, legislator, kepala daerah di Indonesia juga banyak berasal dari berbagai suku, budaya, dan agama yang tidak terjadi di negara-negara lain.
Masalah toleransi dalam kerukunan hidup ummat beragama, akhir-akhir ini mendapat tempat terhangat di dalam pemberitaan pers. Peristiwa pembantaian rakyat Palestina oleh rezim tentara Israel memberikan pelajaran pada kita betapa besarnya penderitaan yang dialami rakyat Palestina dan betapa pula sulitnya menyelesaikan pertentangan yang didasari atas agama. Israel yang berfaham Yahudi dan dilain pihak Palestiana yang mayoritas rakyatnya beragama Islam.
Membandingkan keadaan bangsa Indonesia dengan konflik yang berdasarkan pada masalah agama, tidaklah jauh berbeda, akhir-akhir ini kita digegerkan oleh kasus wanita yang membawa anjing ke dalam masjid, sontak menimbulkan berbagai kontra dari masyarakat yang beragama islam, mereka memberikan tindakan tidak terima atas dasar bahwa masjid adalah tempat ibadah umat islam, tempat yang suci, sedangkan anjing merupakan sesuatu yang dianggap najis oleh umat islam.
Ditambah lagi pengaduan umat Kristen atas video ceramah Ust, Abdul Somad tiga tahun lalu yang dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
Sebenarnya, menurut pengamatan kita, konflik-konflik yang terjadi akhir-akhir ini, bukanlah karena umat beragama tak mengetahui nilai-nilai kerukunan itu, bahkan bagi umat islam, kitab suci (Al-Quran) dan sunnah nabi sendiri mewajibkan mereka untuk hidup rukun dengan penganut agama lain, Justru agama itu mengajarkan kebaikan, menghargai orang lain dan toleransi. setiap agama mengajarkan kerukunan dan cinta kasih, menyerukan kebajikan dan mencegah kemungkaran atau dalam bahasa al-Qur’an disebut amar ma’ruf nahi munkar.
Kita membenarkan bahwa kerukunan antar umat beragama, mutlak diperlukan untuk menciptakan kestabilan menuju suksesnya pembangunan nasional. Dan kita setuju pemerintah dalam hal ini Dapartemen Agama yang bertanggung jawab menciptakan kerukunan antar umat beragama itu, berusaha terus menerus meningkatkan rakyat pada program kerukunan sebelum terjadi bentrokan-bentrokan yang timbul akibat pekanya masalah agama ini.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama di tengah pluralitas  ini adalah dengan memahami ajaran agama masing-masing secara utuh. Oleh sebab itu, polemik pluralisme mesti segera dicarikan jalan keluarnya, sehingga terciptanya kehidupan yang harmonis antarumat beragama.
Menyadari pluralisme agama yang ada di Indonesia, kerukunan hidup antarumat beragama merupakan sesuatu yang harus diperhatikan bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Kerukunan hidup antarumat beragama dimaksud adalah kerukunan yang tercipta di antara umat beragama dalam kehidupan sosial tanpa mempersoalkan agama masing-masing,
Merenungi kembali persoalan ini. Bagaimana agama bisa menjadi kekuatan moral dan spirit umat untuk melakukan aksi yang selalu bermanfaat  bagi orang lain, bukan sebaliknya merusak tatanan  sosial. Kiranya kita perlu merenungi hadis Nabi yang berbunyi: Khair an-nas anfa’uhum li an-nas, sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Jika kita perhatikan kitab suci, sebetulnya musuh agama adalah ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Kalau masih ada ketidakadilan dan ketimpangan sosial di muka bumi ini maka menjadi tanggung jawab semua umat beragama. Karena pada dasarnya semua agama tidak menghendaki segala macam bentuk kejahatan. Di sinilah letak kebenaran universal agama itu. Semua ajaran agama menghendaki wujud kebaikan di masyarakat dan menentang semua bentuk kezaliman.

Biografi Penulis:
Nama : Husni Nurin
Pendidikan : Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya
Alamat : Tobadas Laok, Ds. Ketapang Timur Kec. Ketapang Kab. Sampang
No : 0819 1351 4028
Email : husninurin@gmail.com