
Oleh : Dwi Arifianto.
6 Hal yang Harus Ditanamkan dalam Mencari Ilmu agar Ilmu menjadi Milik Kita
Ilmu adalah sesuatu yang harus dimiliki seseorang, baik Ilmu untuk bekal di dunia maupun di akhirat, sebagaimana firman Allah dalam surah Az-Zumar: 09
“Katakanlah “Tidaklah sama orang-orang yang mengetahui dan yang tidak mengetahui”.
Karena begitu pentingnya ilmu, sehingga dalam Islam mencari ilmu dihukumi fardlu khifayah, sebagaimana disebutkan dalam subuah hadist: Mencari ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan.
Dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim imam Az-Zarnuji menyebutkan bahwa hal pertama yang harus dimiliki pencari ilmu adalah niat, yang mana ada lima macam niat yang harus dimiliki pencari ilmu, yakni: Mengharapkan ridla allah, menggapai kebahagiaan akhirat, membasmi kebodohan bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya, menghidupkan agama, dan untuk menjaga kekekalan agama.
Namun selain niat, pencari ilmu juga harus memiliki 6 hal yang akan menjadi modal untuk mencari ilmu, yang mana imam Az-Zarnuji sudah menuliskan dalam kitabnya sebuah sya’ir dari Sayyidina ‘Ali ibn Abi Thalib, dalam Baĥar Thawīl:
“Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat. Saya akan memberitahukan keseluruhannya secara rinci: Kecerdasan, Kemauan, Sabar.Biaya, Bimbingan guru dan waktu yang lama.”
Mari kita bahas satu-persatu agar kita lebih mudah memahami apa maksud dari keenam syarat tersebut:
Kecerdasan
Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu: Pertama, muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah). Contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat. Kedua adalah kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab) misalnya mencatat. Maka jika tidak bisa yang petama, maka lakukanlah yang kedua, yaitu dengan sering mencatat pelajaran.
Kecerdasan itu pulah bukan hanya berasal dari diri sendiri melainkan juga dari guru-guru kita yang senantiasa memberikan ilmu kepada kita agar selalu mendapatkan ilmu yang tepat sesuai dengan porsinya
Bersungguh-Sungguh
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari, karena ilmu tidak akan di dapat dengan hanya berdiam diri saja.
Sesuai dengan kata pepatah mengatakan: “Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat”.
Kesabaran
Yang ketiga adalah sabar. Dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar dalam belajar, sabar dalam diuji, sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu. Yang tentunya ujian Allah dalam mencari ilmu pastilah besar, karena jika kita bisa melawati itu, maka kita akan mendapat ilmu yang kita inginkan.
Biaya
Dalam mencari ilmu sudah pasti membutuhkan biaya, tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya. Namun jangan sampai biaya menjadi alasan untuk tidak mencari ilmu, karena ulama terdahulu sudah terlebih dahulu mengalaminya, seperti kisah yang dituturkan ibn Qasim yang Mencari ilmu tapi menyebabkan Imam Malik membongkar atap rumahnya dan menjual kayunya karena ada sesuatu yang kurang dari ibn Qasim. Kemudiam setelah itu dunia berdatangan kepadanya.
Dalam hal biaya, tidak hanya biaya materi saja, tapi kita harus mampu membiayai raga dan jiwa kita agar tidak malas dan lupa. Dengan apa? Yaitu dengan belajar bersungguh sungguh dan mengulang kembali pelajaran kita.
Bimbingan Guru
Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari seorang guru. Terlebih belajar ilmu agama Islam, haruslah sesuai dengan bimbingan guru. Belajar agama Islam janganlah secara otodidak semata, karena akan menjadi bahaya jika salah memahami suatu teks ayat atau hadits.
Dikarenakan begitu pentingnya bimbingan guru, maka kita haruslah menghormati dan memuliakan guru. Hal ini semata-mata untuk mendapatkan ridha guru yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada Allah.
Waktu Yang Lama
Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan hanya dalam hitungan bulan saja. Karena ilmu itu sulit di dapat dan perlu waktu untuk benar-benar memahami ilmu tersebut. Hal tesebut selaras dengan apa yang dikatakan Imam Al-Qadhi, yaitu:
Diriwayatkan bahwa Imam Al-Baihaqi berkata:”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”. Imam Al-Qadhi ditanya: “Sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.”
Kesimpulan
Itulah enam kunci sukses bagi para penimba ilmu khususnya mahasiswa agar ilmu tersebut bisa didapat dan mendapat Rido Allah. Semoga kita dapat mengamalkan enam syarat tersebut. Yang terpenting dalam mencari ilmu harus dilandasi dengan ridho Allah agar semua mendapatkan dan juga kelancaran dalam mencari ilmu.
Wallahu A’lam.
Biografi penulis:
Nama :
Dwi Arifianto
Pendidkan :
Mahasiswa UIN Sunan Ampel. Program Studi Ekonomi Syariah semester 3
Alamat :
Jl. Brigjend Katamso g6 Janti, Waru. Kabupaten Sidoarjo
Email :
Dwiarifianto30@gmail.com