Aksi penyamaran Soeharto saat itu membuat para pejabat setempat ataupun menteri tak berkutik

Aksi Soeharto saat itu akhirnya tak jarang membuat para pejabat setempat ataupun menteri tak berkutik. Mereka khawatir ketika ditanya oleh Soeharto terkait hasil yang dikerjakan. Soeharto langsung ke bawah untuk membuktikannya. Saat berkeliling Soeharto hanya ditemani ajudan atau satu dua pengawal dan dokter pribadi kata Tri Sutrisno masih dari buku tadi. “Pak Harto selalu melakukan Incognito.”

“Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incogniti,” kata Tri. Apa yang dilakukan Soeharto akhirnya buat pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu. Apalagi Soeharto melakukan penyamaran sukses, numpang tidur di rumah warga, ikut makan alakadarnya, sambil mengobrol dan menyerap keluh kesah rakyatnya.

Sementara bupati dan gubernur di wilayah penyamaran tersebut terlambat menyadari kehadiran orang nomor satu di negeri ini saat itu. Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.

Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel. Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa. Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat. Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan. Soeharto yang gemar blusukan untuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.

Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan. Soeharto di awal kekuasaan rajin melakukan blusukan, hal ini seperti yang dicatat pada ‘Otobiografi Seoharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan. “Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek.”

“Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah.” (isn)

Sumber : @infoduniia