
Boyolali-menara madinah.com-13 Juni 2019. LEBARAN KETUPAT. Bodo Sayawal. Bodo Syawal merupakan lebaran ke 7 atau ke 8hari setelah lebaran. Yaitu selesainya lebaran , tergantung buka lawang ,, mulai menerima tamu,,
Biasanya mengunakan kalender jawa antara aboge atau asopon.
Walau Sholat Idulfitri sama tetapi ada daerah tertentu yg menerima tamu mundur 1 atau dua hari, jadi kenduren ketupatanya mengikuti.
Acara syawalan atau kupatan tradisi yang sudah berjalan turun temurun ini dengan di adakan kendurenan.
Biasanya di masjid , mushola atau rumah pak rt atau rumah yg luas mampu menampung warga.
Kenduren ini di awali dengan Maidotul Khasanah dan doa selamat.
Ketupat ini di sajika dengan sayuran yang mengandung santan ,, Kupat jangane santen mbok menawi lepat nyuwun ngapunten,,
Opor, sambal goreng, kare dan sayuran yg bersanten dengan makna dan Falsafah Kupat jangane santen.
Momentum kupatan ini pun rame karena di gunakan oleh sesepuh sesepuh maupun besan besan untuk saling silaturahmi di karenakan selama tuju hari sibuk menerima tamu sanak saudara dirumah, juga melepas kangen sama anak cucu yg merantau di luar kota.
Di sinilah orang jawa kupatan merupakan lebaranya orang tua, sambil silaturahmi dengan hidangan ketupat , dan berlangsung dua atau tiga hari. Karena bagi masarakat boyolali dan sekitarnya selama syawal masih merasakan lebaran.
Sama halnya daerah pelosok seperti kenduren rioyo maupun ketupat biasanya setelah kenduren ada warga yang menyalakan petasan buatan sendiri.
Selamat Menikmati .
Ketupat Jangane Santen.
Mbok Menawi Lepat Nyuwun Ngapunten.
Gogon Irama
Koresponden MM.com