Ahlul Bait Nabi

Oleh : KH. Muhammad Dhiyauddin Kushwandhi.

Dalam suatu pertemuan majlis sholawat seorang pencinta ahlul bait bertanya

Wahai Guru…

Siapa hakekatnya ahlul bait itu?

Mereka adalah anak2 rohani Rasulullah saw, meski tak ada hubungan darah dg beliau

Contoh Sayidina Salman alFarisy ra dan Sayidina Abu Dzar algifari ra, mereka berdua diakui oleh Rosulullah saw sendiri sbg ahlul bait beliau ,meski jelas tdk ada hubungan darah.

Lalu apa ciri dan bukti sebagi ahlul bait nabi? Tanyanya lagi?

Sebagaimana ciri dan tanda anak2 jasmani(genealogi) adalah warisan sifat jasmani dari Sang Ayah ,al kemiripan wajah, bentuk badan,cara bicara ,gerak jalannya dsb.

Maka begitulah ahlul bait sebagi anak2 rohani (idiologi) Rasulullah saw pasti mewarisi sifat2 mulia rohaniyah belaiu saw, antara lain ;

Dlm keimanan ,ketaqwaan,dan penyerahan diri pd Alkah

Kasih sayang pada semua makhluk dan persaudaraan antar sesama

Tanggung jawab pada umat dan kemanusiaan dlm dakwah amar makruf nahi mungkar dg cara yg arif dan bijaksana

Jadi meskipun seseorang itu terbukti secara genalogi adalah keturunan/dzuriyah Rasulullah saw ,tp dia belum tentu bisa menjadi Alhlul bait,kecuali jika ia mewarisi sifat2 terpuji beliau. Jika tdak ya hanya dzuriyah saja?

Kesimpulan diatas juga didasarkan atas kasus Kan’an anak kandung nabi Nuh as lantaran kekafiran dan kesombonganya serta kelakuannya yg tdk baik ,maka secara tegas ia dlm algur’an dinyatakan bukan sbg ahlul bait dari nabi Nuh as .

Perhatikan firman Allah swt
“Wahai Nuh sesungguhnya dia (Kan’an)bukan KELUARGAmu(laisa min ahlika),karna KELAKUAN nya yg tdk baik.(surat Hud ayat 46).

Apakah kita ttp wajib memcintai para Dzuriyah Rasulullah saw meski andaikata karna ahlhlaqnya maka mrk bukan termasuk ahlul bait? Tanyanya mengejar.

Ya kita ttp wajib MENCINTAI mereka sbg refleksi dan ekspresi kecintaan kita kpd baginda Rasulullah saw. Adapun ttg prilakunya jk ada yg tdk sesuai dg norma syariat dan akhlak,tentu kita tdk wajib mendukungnya.