Blitar, Menaramadinah.com
Pertarungan dalam PILKADA ( Pemilihan Kepala Daerah) di Kabupaten Blitar tinggal menunggu jam saja.
Dalam pengamatan ormas Projo ( Pro Jokowi) , pasangan RIDO ( Rijanto – Marheinis Urip Widodo) akan menang di atas 65% dari pesaingnya yaitu Mak Rini – Rahmat Santoso.
Percaya diri Projo bukan tanpa alasan. Pasalnya, menurut ketua ormas projo Doni yang sejak 2014 setia ngawal incumbent memaparkan kepada media, bahwa pasangan incumbent nomor urut 01 ini sudah tidak asing lagi bagi warga Blitar. Mereka benar benar telah mengabdi di Blitar sejak usia remaja. Sehingga mereka ( RIDO) memahami benar persoalan di 248 desa dan kelurahan yang ada dan tau cara menyelsaikanya.
Masih kata Doni yang juga pemilik warung makan prasmanan diko jaya di klampok ini menuturkan, selain melihat 2 tokoh besar nomor 01 yang memang memiliki jiwa pemimpin besar, mereka juga memiliki kemampuan sumber daya manusia di atas rata rata.
Masyarakat Blitar bisa melihat dari metode 3 x debat yang di tonton jutaan mata di Jawa Timur, pasangan 01 begitu tenang dan lancar betul dalam memberi penjelasan atau menjawab pertanyaan dari moderator maupun lawannya tanpa texs secuilpun. Ini bukti nyata bahwa pasangan ini menguasai Medan tempur secara total.
Namun kita bisa lihat lawannya nomor urut 02 ( Mak Rini – Rahmad Santoso) sejak debat pertama hingga debat ke tiga, pasangan ini seperti guru yang sedang mengajar siswanya. Hampir semua yang di sampaikan berasal dari texs yang di bawanya dari rumah. Projo juga heran. Semua pertanyaan yang di buat panelis, bisa ada jawabannya di tangan Mak Rini. Projo menduga, semua pertanyaan memang di berikan pada pasangan calon sebelumnya sehingga paslon sudah menyiapkan jawabannya.?
Masih kata Doni. Menurutnya, debat model ngrepek ( nyontoh) seperti ini, warga tidak akan mampu melihat sejauh mana pengetahuan paslon. Kalau hanya membaca, anak saya yang kelas 2 sd juga bisa dong.?
Doni berharap, KPU ( Komisi Pemilihan umum) merubah pola debat dengan melarang paslon membawa catatan. Gunakan kearifan lokal jika memang PKPU tidak melarang cara itu. Sehingga rakyat tidak seperti melihat drama debat pilkada. Utamakan kwalitas paslon. Terus terang kami malu melihat calon pemimpin yang tidak paham persoalan.
Dalam wawancara media, doni menegaskan, ” kepada semua pengurus, simpatisan dan anggota projo se kabupaten Blitar untuk tetap waspada sekalipun di atas kertas 01 menang mutlak. Manuver lawan juga perlu di antisipasi. Rapatkan barisan agar tetap solid di bawah. Rangkul semua pihak dan jangan lelah mengajak warga datang ke TPS dan pilih 01.karena jika kita merasa jumawa, maka mudah di kalahkan lawan. Gunakan media sosial untuk terus bersosialisasi. Karena cara ini yang sangat mudah dan murah.Jangan silau dengan tawaran uang atau apapun dari lawan.”
” Hati hati dengan kecurangan lawan. Semua kader projo harus melototi TPS. pastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan sampai pada perhitungan suara. Awasi ketidak netralan ASN,TNI, POLRI, perangkat desa, pegawai BUMN atau BUMD.
Dan jika menemukan kecurangan lawan, segera laporkan ke Bawaslu dan kepolisian untuk di proses secara hukum.” ( hari jurnalis cityzen. Com)