SIDOARJO – Peduli dengan kebutuhan para peserta didiknya, SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo menyelenggarakan Tes Bakmi (Bakat dan Minat), Sabtu (15/11/2020). Untuk membantu peserta didik agar bisa memahami bakat dan minat/potensi dirinya masing-masing. Diikuti oleh 320 orang peserta didik kelas IX. Terbagi menjadi 17 ruang kelas. Bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Cahya Panca Grahita Sidoarjo. Dilaksanakan dengan standar disiplin protokol kesehatan.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengatakan, kegiatan Tes Bakat dan Minat ini sudah menjadi program tahunan SMP PGRI 1 Buduran, khususnya untuk peserta didik kelas IX. Dimaksudkan sebagai upaya pihak sekolah untuk membantu orangtua/wali peserta didik mengetahui bakat dan minat anaknya masing-masing.
“Hasil Tes Bakat dan Minat ini bisa menjadi bahan pertimbangan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sebab, dengan melalui tes ini akan diketahui apa sesungguhnya bakat dan minat masing-masing peserta didik. Dengan demikian, orangtua/wali bisa memahami potensi anaknya masing-masing,”ujarnya.
Hal tersebut dipertegas oleh Koordinator Tim Guru BK (Bimbingan Konseling) SMP PGRI 1 Buduran, Dra. Hj. Eva Wahyuda, M.Pd. “Hasil Tes Bakat dan Minat ini bisa menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk memilih jurusan ketika melanjutkan ke SMA/SMK/MA. Lebih bagus lagi jika disertai dengan bimbingan. Orangtua/wali peserta didik tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Juga, tidak boleh: tidak mengarahkan sama sekali,”ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Lembaga Psikologi Cahya Panca Grahita, Retno Singgih, S.Psi, Psikolog mengatakan, pihaknya sudah memulai kerjasama dengan SMP PGRI 1 Buduran sejak tahun 2004. “Tes Bakat dan Minat membantu peserta didik untuk mengetahui kemana akan melanjutkan sekolahnya. Prediksi mau kemana: SMA/MA jurusan IPA atau IPS, kalau SMK juga jurusan apa yang dipilih,”katanya.
Menurutnya, sesungguhnya dalam hal memilih jurusan, peran orangtua/wali yang tepat adalah hanya memfasilitasi saja. Orangtua/wali tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Meskipun orangtua/wali itu pemikirannya idealis. Dengan hasil Tes Bakat dan Minat ini bisa menjadi bahan peserta didik dan orangtua/wali untuk saling berkomunikasi. Tentunya di keluarga, orangtua/wali wajib mendampingi anaknya, termasuk dalam memilih jurusan saat melanjutkan sekolah.
“Kalau orangtua/wali memaksakan kehendak, maka yang terjadi anaknya bisa stres, frustasi, dan tidak cocok dengan jurusannya. Akibatnya studinya bisa putus di tengah jalan. Sekali lagi, hasil tes ini sebagai bahan untuk menentukan pilihan jurusan dan tidak boleh memaksa. Sebaliknya, jika anak memilih jurusan sesuai dengan bakat dan minatnya, dia akan enjoy dan bisa berprestasi dengan baik,”katanya.
Kaur Humas PGRI 1 Buduran, Drs. Koesmoko mengatakan, pada hari yang sama SMP PGRI 1 Buduran juga mengadakan Simulasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) untuk peserta didik kelas VIII, yang akan dilanjutkan hari Senin (16/11/2020). Merupakan simulasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, yang harus diikuti oleh 45 orang peserta didik setiap sekolahan. Selanjutnya, pada tanggal 1 Desember 2020 akan diadakan Simulasi AKM tingkat nasional.
“Meski pada hari ini kami menghadirkan ratusan orang peserta didik, namun pada masa pandemi Covid-19 ini, kami tetap menerapkan disiplin standar protokol kesehatan. Di antaranya: wajib pakai masker, pengukuran suhu tubuh dengan thermo gun, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak aman (physical distancing), dan tidak berkerumun (social distancing),”katanya yang juga Ketua Satgas Pencegahan Penularan Covid-19 SMP PGRI 1 Buduran.
(Koesmoko, Humas SMP PGRI 1 Buduran)