Jember, menaramadinah.com-26 September 2020- Pendidikan menjadi kunci utama pembangunan bangsa dalam kerangka membangun karakter dan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan yang berkualitas, maju, unggul serta berdaya saing tinggi menjadi modal dasarnya.
Karena itulah menjadi penting dan strategis kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI kepada guru dan tenaga pendidik. Hal tersebut diungkapkan oleh anggota DPR/MPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi yang akrab disapa Bang Pur.
Kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dilaksanakan Sabtu, 26 September 2020 di Meotel Hotel, Jember oleh MPR RI kali ini diikuti oleh ratusan guru dan tenaga didik dari PAUD sampai tingkat SMA/SMK. Turut pula hadir diantaranya Kadinas Pendidikan Jember, Ketua PGRI, juga pengamat dan para praktisi Pendidikan tingkat Perguruan Tinnggi..
Lebih lanjut, menurut politisi partai Golkar yang rajin turun langsung ke Daerah Pemilihan (Dapil) ini menilai masih adanya dinamika yang cukup mengkhawatirkan, bila tidak secara dini kita cegah dan lakukan proteksi sedemikian rupa di dunia Pendidikan.
Dinamika yang dimaksud adalah masih terdapatnya aliran atau paham yang menyimpang dan bahkan bertentangan dengan ideologi Pancasila serta berupaya merong-rong, mengganti konstitusi dasar negara kita.
Melaui forum ini, diharapkan para guru dan tenaga pendidik dapat menyebarluaskan serta memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait dinamika yang terjadi, baik di lingkungan sekitar tempat tinggal, maupun terutama kepada anak-anak didiknya di sekolah.
Dalam proses selanjutnya, dengan pemahaman yang utuh terhadap 4 pilar kebangsaan, diharapkan tumbuh kesadaran bersama untuk bersatu padu, menjaga persatuan dalam kebhinekaan dengan mengikis ideologi yang bertentangan dengan konsitusi. Tandas Bang Pur dengan mimik serius.
Hal ini perlu saya tekankan, setelah acara ini agar dunia Pendidikan, khususnya di Jember jangan sampai terinfiltrasi dan bahkan menjadi “ladang persemaian” ideologi yang menyimpang. Kepada para guru dan tenaga pendidik agar dapat mendeteksi, melakukan langkah-langkah sesuai prosedur hukum yang berlaku untuk membentengi dunia Pendidikan kita dari ancaman haluan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.Pungkasnya.
Sementara itu, dua nara sumber yakni Dr. Rosyid al Thaf (Praktisi Pendidikan) dan Dr. Hobri Wafa (Akademisi Unej) lebih banyak mengulas konsepsi dan operasionalisasi terapan 4 pilar kebangsaan. Bermuara pada nilai-nilai 4 pilar kebangsaan harus menjadi sumber nilai dan satu tarikan nafas dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Dengan 4 pilar kebangsaan sebagai implementasi untuk mempersatukan, menuju cita -cita luhur yakni merdeka, Bersatu, berdaulat, adil Makmur dan sejahtera sebagaimana yang di cita citakan para pendiri bangsa. (om iyan)