Jember, menaramadinah.com-5 November 2020-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sinkronisasi Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program dilakukan bekerja sama dengan mitra kerja yakni Komisi X DPR RI. Ditujukan untuk mempercepat pemulihan sektor Pariwisata yang notabene paling merasakan dampak akibat Pandemi Covid 19. Dalam kerangka menghindari terjadinya cluster baru penularan covid 19 itulah diantaranya pentingnya melakukan sosialisasi kesehatan berbasis CHSE (Cleanlinals, health, safety and environmental) di setiap destinasi wisata di Indonesia.
Protokol kesehatan dengan prinsip CHSE menjadi tumpuan dalam membangun trust/kepercayaan utamanya dari wisatawan mancanegara. Lebih jauh diharapkan usaha Pariwisata dan ekonomi kreatif dapat (kembali) menjadi salah satu primadona pendulang devisa negara. Ungkap H. Muhamad Nur Purnamasidi anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar.
Acara dilaksanakan di Meotel Jember, Kamis 05 November 2020, dibuka dengan penampilan tarian Cemara Biru
Dengan cepatnya laju perkembangan teknologi, khususnya informasi diperlukan filter agar apa yang diterima itu benar dan tepat. Tidak terprovokasi dengan hoax. Tantangan dan peluang selanjutnya adalah bagaimana informasi itu kemudian menjadi bernilai ekonomi. Yang paling penting bagaimana setelah Bimtek ini dapat diterapkan dan membawa kemajuan untuk pengembangan potensi wisata Jember, Cetus Bang Pur yang sekaligus membuka acara.
Seluruh peserta termasuk juga Nara sumber dan pihak terkait lainya dalam kegiatan ini dilakukan Rapit Tes. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan rasa aman dan memastikan semuanya dalam kondisi sehat. Ujar Wijayanti yang bertindak selaku penanggung jawab terselenggaranya acara.
Lebih lanjut wanita energik, murah senyum biasa dipanggil wiwit ini kepada media menjelaskan bahwa Kerja sama Komisi X DPR RI dengan Kemenparekraf di Jember Lumajang telah dilakukan dalam berbagai bentuk diantaranya program Balasa (BAntuan LAuk Pauk Siap SAji), Program Gerakan Bisa (Bersih Indah Sehat dan Aman) serta Bimtek pariwisata dan lain lain. Kerja sama ini sangat penting dan diharapkan membawa kemanfaatan dalam kerangka secara holistik menjawab tantangan perubahan yang terjadi akibat Pandemi Covid 19. Pungkasnya.
Sementara itu , Indera Dewantho dari Kemenparekraf memaparkan hasil survey khususnya wisata manca di kawasan Asia dimana negara negara di dunia masih mengindikasikan persepsi kurang dari 50 % terhadap kondusifitas pariwisata di negara kita .
Implikasinya sungguh luar biasa. Dampak dengan munculnya kekhawatiran dan minimnya trust akan berimplikasi merosotnya wisatawan manca. karena itu, kepercayaan diri yang kuat serta selalu merasa sehat untuk menumbuhkan kepercayaan pelaku usaha wisata dengan penerapan sesuai protokol CHSE merupakan modal utama dalam membangun dan mengembalikan (kembali) terhadap destinasi wisata di Indonesia. (Om Iyan)